Makna Nyanyian Melo Pada Upacara Etu (Tinju Adat) Bagi Masyarakat Desa Wuliwalo Kecamatan Ma’uponggo Kabupaten Nagekeo

KAJO, Reyminda Januaria (2020) Makna Nyanyian Melo Pada Upacara Etu (Tinju Adat) Bagi Masyarakat Desa Wuliwalo Kecamatan Ma’uponggo Kabupaten Nagekeo. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
file Abstrak.pdf

Download (533kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (363kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (324kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (291kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (379kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (381kB)

Abstract

Nyanyian Melo Etu merupakan seni musik rakyat yang berasal dari Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur di mana penggunaannya adalah pada saat acara Etu (Tinju Adat). Nyanyian ini dinyanyikan oleh para tetua adat untuk mengundang dan memberi sapaan kepada warga masyarakat dan juga sebagai pemberi semangat kepada para petinju yang akan melakukan upacara Etu (Tinju Adat). Adapun rumusan masalah: 1) Bagaimana proses pelaksanaan pertunjukan Nyanyian Melo pada upacara Etu (Tinju Adat) di Desa Wuliwalo Kecamatan Ma’uponggo Kabupaten Nagekeo; 2) Apa makna yang terkandung dalam nyanyian Melo pada upacara Etu (Tinju Adat). Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui proses pelaksanaan pertunjukan Nyanyian Melo dalam upacara Etu (Tinju Adat) di Desa Wuliwalo, Kecamatan Ma’uponggo, Kabupaten Nagekeo; 2) untuk mengetahui makna apa saja yang terkandung dalam nyanyian Melo pada upacaraEtu(Tinju Adat). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode etnografi melalui teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwanyanyian Melo dilaksanakan pada upacara Etu (Tinju Adat). Nyanyian Melo bertujuan untuk menyapa dan mengundang warga masyarakat serta untuk memberikan semangat bagi para petinju. Nyanyian ini dibawakan oleh para tetua adat dengan melantunkan syair-syair berupa pantun. Mereka melantunkan syair-syair dengan bersahut-sahutansambil memukul tongkat pada bambu yang sudah disiapakan sehari sebelum Etu (Tinju Adat) dilaksanakan. Nyanyain Melo menandakan bahwa Etu (Tinju Adat) akan segera dimulai. Pada saatDho Melo dibunyikan, seluruh warga masyarakat kampung Wulu akan meninggalkan semua aktivitas yang mereka lakukan dan segera bergegas menuju Loka Melo atau tempat Etu (Tinju Adat) dilaksanakan.Pada saat petinju sedang bertinju,rombongan tua-tua adat yang bertugas melantukan syair-syair nyanyian Melo beristirahat. Kegiatan Etu (Tinju Adat) dan nyanyian Melo akan terus digelarkan secara bergantian sampai tidak ada lagi petinju yang mau bertinju. Nyanyian Melo memiliki 4 makna yaitu, 1) Makna ucapan selamat datang; 2) Makna penghormatan;3) Makna kepercayaan; 4) Makna kebaikan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Makna, Nyanyian Melo, upacara Etu (Tinju Adat)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
M Music and Books on Music > M Music
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Musik
Depositing User: S.Pd Rhysto Kila
Date Deposited: 18 May 2022 03:31
Last Modified: 18 May 2022 03:31
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/5286

Actions (login required)

View Item View Item