RIA, Gelasius Fransisco Edwin (2021) Makna Cinta Dalam Ritus Bere Tere Oka Pale Pada Masyarakat Radha Kabupaten Ngada, Flores. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (405kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (438kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (604kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (566kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (431kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (173kB) |
Abstract
Budaya merupakan hasil karya manusia yang memiliki nilai-nilai yang baik. Budaya memberi arti mendalam pada apa yang melekat padanya, seperti proses kelahiran, pendewasaan, perjodohan, perkawinan, dan juga kematian. Siklus hidup yang selalu dirayakan ini memungkinkan manusia untuk menjadikan setiap proses yang ada dasar dari kebahagiaan. Karena tidak ada manusia yang terlepas dari kebudayaan, jika dia terlepas maka nilai yang baik (kebahagiaan) juga akan hilang darinya. Namun perkembangan dunia yang semakin moderen saat ini menyebabkan nilai-nilai kebudayaaan tersisihkan. Salah satu nilai yang kehilangan maknanya adalah perkawinan. Saat ini banyak masalah yang terjadi dengan perkawinan diantaranya perselingkuhan, KDRT, dan pisah ranjang. Semua masalah ini terjadi karena manusia sudah tidak menghidupi nilai-nilai luhur dalam perkawinan seperti cinta, kesetiaan, tanggung jawab, pengorbanan. Ritus Bere Tere Oka Pale merupakan tahapan perminangan dan perkawinan pada Masyarakat Radha yang memiliki desain dan tata kehidupan perkawinan yang baik dan benar. Ritus ini menjadikan perkawinan bersifat monogami dan tak terceraikan. Kedua sifat itu muncul dalam kata-kata, doa dan nasehat serta simbol-simbol yang digunakan saat melakukan ritual Bere Tere Oka Pale. Hal ini terbukti pada tuturan adat Ulu wi tutu,kage wi gebhe, tau fay haki,rake moe go wea da lala dhape, yang artinya sudah disahkan menjadi suami istri, satu bagaikan emas yang telah dileburkan dan tak terceraikan. Ritus Bere Tere Oka Pale juga menyajikan makna cinta sebagai tanggung jawab, pengorbanan, dan kesetiaan. Ketiga makna cinta terkristal pada setiap tahapan-tahapan, tutur kata dan juga lewat simbolisasi hewan kurban. Tahapan Beku Mebhu Tana Tigi misalnya menggambarkan cinta sebagai pengorbanan. Cinta dalam ritus ini dilihat sebagai sebuah tanggapan aktif terhadap rasa yang menggelora dalam diri. Ritus Bere Tere Oka Pale adalah sebuah kazanah budaya yang memiliki konsep yang baik tentang perkawinan. Oleh karena itu ritus Bere Tere Oka Pale pada masyarakat Radha, Desa Bowali, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, Flores, NTT, harus dijaga dan dilestarikan karena dapat menjadi salah satu sarana membangun kehidupan perkawinan yang harmonis dan abadi Ritus ini juga bisa menjawabi berbagai macam persoalan perkawinan yang terjadi jika setiap tahapan dan prosesnya dilaksanakan dengan baik dan benar. Karena pada hakikatnya budaya adalah hasil karya dan karsa dari manusia yang menuntun manusia pada kebahagiaan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BC Logic B Philosophy. Psychology. Religion > BH Aesthetics B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | SH Yakobus Naben |
Date Deposited: | 10 Jun 2022 02:53 |
Last Modified: | 26 Aug 2024 04:21 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/5609 |
Actions (login required)
View Item |