Pengaturan Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual Dalam Hukum Positif

SIKKI, Yuta A. (2021) Pengaturan Perlindungan Anak Korban Kekerasan Seksual Dalam Hukum Positif. Undergraduate thesis, Unika Widya Mandira.

	Text ABSTRAK.pdf Download (666kB)
	Text BAB I.pdf Download (368kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (504kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (163kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (314kB)
	Text BAB V.pdf Download (270kB)

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini mengkaji tentang Pengaturan perlindungan anak korban kekerasan seksual dalam hukum positif. Tindak kekerasan seksual pada anak di Indonesia masih tinggi dikarenakan salah satu penyebabnya adalah paradigma atau cara pandang yang keliru mengenai anak. Setelah beberapa undang-undang disahkan, fakta menunjukkan bahwa perubahan undang-undang masih jauh dari harapan. Dikarenakan sebagian besar peraturan yang bersifat abstrak atau implisit, sehingga perlindungan yang diberikan hanya sebatas perlindungan tidak langsung. Dari berbagai bentuk perlindungan terhadap korban kejahatan pun hanya memenuhi perlindungan dalam pemberian bantuan medis dan bantuan hukum, sedangkan pemberian ganti rugi berupa kompensasi dan restitusi kurang diperhatikan atau belum direalisasikan dalam berbagai macam peraturan. Jumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak menurut data dari Kanwil Menkumham Provinsi NTT hingga pada bulan Januari-Agustus 2020 sebanyak 1.000 kasus dengan kategori kasus kekerasan seksual dan menurut data dari Rumah Perempuan Kupang berjumlah 23 kasus kekerasan seksual terhadap anak yang baru di data. Adapun rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan perlindungan anak korban kekerasan seksual dalam hukum positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana pengaturan perlindungan anak korban kekerasan seksual dalam hukum positif. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan metode pendekatan perundang-undangan, sehingga data yang digunakan penulis menggunakan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Setelah data diperoleh dari bahan-bahan hukum, maka disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisis sehingga diperoleh kejelasan mengenai permasalahan yang dibahas dan selanjutnya disusun sebagai skripsi yang bersifat ilmiah. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa Pengaturan perlindungan anak korban kekerasan seksual dalam hukum positif sebagian besar hanya memberikan perlindungan yang bersifat implisit dan abstrak. Perlindungan yang konkret sebatas pada bentuk perlindungan pada pemberian bantuan medis dan bantuan hukum saja. Sedangkan pemberian bantuan ganti rugi berupa kompensasi ataupun restitusi belum mendapat perhatian secara proporsional dan juga penyebutan anak korban yang belum ada dalam setiap peraturan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pengaturan perlindungan anak korban kekerasan seksual dalam hukum positif hanya memberikan perlindungan yang bersifat implisit dan abstrak, konkretnya korban belum mendapat perhatian secara proporsional pada bentuk perlindungan atas ganti kerugian berupa kompensasi atau restitusi atau perlindungan korban lebih banyak merupakan perlindungan tidak langsung serta pembedaan atau penyebutan definisi anak korban yang belum ada dalam setiap perundangan-undangan sehingga penulis menyarankan agar upaya perlindungan terhadap (anak) korban perlu secara terus menerus diupayakan demi tetap terpeliharanya kesejahteraan anak yang lebih baik, kemudian tentang pengaturan perlindungan bagi anak korban kekerasan perlu melakukan perubahan undang- undang yang mengatur hak-hak korban secara komprehensif dan membentuk mekanisme perlindungan korban yang lebih terintegrasi dengan baik.

Actions (login required)

View Item