ATU, Maria Vilkanova Bhoko (2021) Analisis Body Shaming Dalam Drama Korea The Miracle Di Youtube (Analisis Semiotik Model Roland Barthes). Undergraduate thesis, Unika Widya Mandira.
Text
ABSTRAK.pdf Download (701kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (410kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (245kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (31kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (656kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (157kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (389kB) |
Abstract
Kata Drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, bereaksi, dan sebagainya: dan “drama” berarti : perbuatan, tindakan. Arti Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action, (segala apa yang terlihat dalam pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exciting), dan ketegangan pada pendengar/penonton. Selain itu Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di hadapan penonton (audience) (Harymawan, 1986 : 1). Body shaming artinya penilaian seseorang mengenai tubuh orang lain yang dianggap memiliki kekurangan atau yang tidak sesuai dengan tubuhnya, sehingga orang yang dinilai tersebut merasa malu (Sakinah, i2018:14). Penelitian ini membahas tentang body shaming pada drama korea The Miracle. Menurut Roland Barthes denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan konotasi bagaimana menggambarkannya (Sobur, Alex 2017:71). Penelitian ini juga menggunakan teori representasi menurut Stuart Hall, representasi Body shaming verbal pada drama korea ini ditandai dengan ucapan penghinaan fisik yang disampaikan oleh anggota keluarga dan orang lain yang memiliki penampilan lebih menarik dan korban body shaming yang menerima penghinaan fisik memiliki penampilan yang berbeda dengan lingkungannya. Melalui hasil analisis ini diketahui bahwa body shaming pada drama korea The Miracle terdapat pada tubuh shaming. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penulis menggunakan analisis semiotik Roland Barthes. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah analisis semiotik tentang body shaming secara denotasi pada tubuh gendut adalah pemeran yang bertubuh besar, gemuk dan perut besar, memiliki kekuatan yang besar, dan dianggap sebagai orang jahat. Secara konotasi dalam drama Korea tubuh gendut adalah pemeran yang lucu, imut, gemas, yang kurang percaya diri, jelek, malas, makan rakus, kebodohan, depresi, jahat, malu dan tidak disukai orang. Pada drama korea The Miracle, representasi Body shaming verbal pada drama korea ini ditandai dengan ucapan penghinaan fisik yang disampaikan oleh anggota keluarga dan orang lain yang memiliki penampilan lebih menarik dan korban body shaming yang menerima penghinaan fisik memiliki penampilan yang berbeda dengan lingkungannya. Representasi ini mengkonstruksi realita masyarakat bahwa, penghinaan fisik kerap terjadi di lingkungan korban body shaming, seperti lingkungan sekitarnya baik keluaraga maupun sosial. Sering kali tindakan body shaming verbal yang di masyarakat bisa menjadi konteks bahan tertawaan ataupun sindiran.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Body shaming, Drama Korea The Miracle, Semiotik Roland Barthes, Denotasi, Konotasi, Representasi. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BD Speculative Philosophy H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | S.Kom Sela Mikado |
Date Deposited: | 10 May 2022 05:15 |
Last Modified: | 10 May 2022 05:15 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/6296 |
Actions (login required)
View Item |