Makna Salib Menurut Santa Teresa Calcuta dan Relevansinya bagi Karya Pelayanan Para Suster Putri Maranata

SOARES, Carolina Colo (2022) Makna Salib Menurut Santa Teresa Calcuta dan Relevansinya bagi Karya Pelayanan Para Suster Putri Maranata. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (616kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (305kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (412kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (477kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (362kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (479kB)

Abstract

Manusia pada hakekatnya adalah makhluk yang terbatas. Louis Leahi dalam permenungan filosofisnya tentang manusia, mengatakan bahwa manusia adalah sebuah realitas terbatas dan terbuka kepada kenyataan yang tak terbatas. Salah satu pengalaman manusia yang terus dipertanyakan adalah bagaimana memahami pengalaman penderitaan dalam perspektif iman Kristen. Penderitaan dan kematian Kristus adalah pengungkapan ketergantungan secara total kepada Allah. Salib merupakan simbol yang sangat melekat dalam kehidupan umat Kristiani. Salib juga identik dengan pengalaman penderitaan. Salib, suatu lambang kemuliaan bagi umat beragama Kristen karena melalui Salib Yesus Kristus menyelamatkan umat manusia. Di samping itu, Salib juga dipahami sebagai simbol penderitaan. Dalam konteks ini, Salib dimaknai oleh orang-orang Kristen sebagai sikap kesedian untuk mengikuti Kristus melalui jalan penderitaan. Penderitaan yang dimaksudkan adalah suatu gaya hidup yang lebih mengutamakan kemuliaan Allah dan kebahagiaan sesama dengan mengorbankan diri sendiri. Santa Teresa dari Calcuta memaknai pengalaman Salib sebagai perjumpaan yang menyelamatkan antara Allah dan umat-Nya. Pengalaman akan Salib, menghantar Santa Teresa berjumpa dengan Allah dalam diri mereka yang sakit, menderita kelaparan, miskin dan mereka yang berada di ambang kematian. Suster Teresa memaknai setiap karya kerasulannya sebagai Salib yang diberikan Allah untuk dipikulnya melalui pelayanan terhadap orang-orang miskin dan menderita. Demikian juga Para Suster Maranata memaknai Salib sebagai pengalaman perjumpaan dengan Allah yang menyelamatkan dan memberi hidup kepada mereka yang menderita dan mereka yang tidak memiliki harapan untuk hidup karena kemiskinan batiniah maupun finansial. Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan bahwa pemaknaan pengalaman akan Salib sesungguhnya adalah pengalaman perjumpaan antara Allah dan umat-Nya. Dan didalam pengalaman Salib itu Allah menyelamatkan umat-Nya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Salib, tanda keselamatan dunia dan akhirat.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Carolina Colo Soares
Date Deposited: 05 Jul 2022 03:14
Last Modified: 05 Jul 2022 03:14
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/6996

Actions (login required)

View Item View Item