Tarian Baddara Dalam Mengantar Persembahan; Suatu Inkulturasi Dalam Perayaan Ekaristi Di Stasi St. Maria Tak Bernoda – Totok Sumba Barat Daya

DAWA, Mardianus Dita (2022) Tarian Baddara Dalam Mengantar Persembahan; Suatu Inkulturasi Dalam Perayaan Ekaristi Di Stasi St. Maria Tak Bernoda – Totok Sumba Barat Daya. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAKSI.pdf Download (751kB)
	Text BAB 1.pdf Download (415kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (349kB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (312kB)
	Text BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (357kB)
	Text BAB 5.pdf Download (646kB)

Abstract

Budaya merupakan suatu pola hidup yang menyeluruh dan bersifat abstrak, bebas dan luas, sehingga berbagai aspek budaya turut menentukan bentuk komunikatif dan perilaku manusia. Salah satu aspek atau unsur budaya yang turut menentukan pola hidupa manusia yang selalu komunikatif adalah kesenian. Di dalam kesenian, manusia dapat berkomunikasi lewat gerakan yang diiringi dengan alunan musik yang harmoni. Berhubung dengan itu, secara khusus melalui penelitian ini hendak dikaji mengenai unsur kebudayaan berupa kesenian tradisional yang eksis sekaligus mempengaruhi pola hidup masyarakat di Desa Totok, Kab. SBD. Kesenian yang dimaksud berupa seni tari, yang di dalam bahasa setempat disebut Baddara. Tarian Baddara merupakan tarian yang bukan saja menampilkan suatu gerakan yang indah namun juga menampilkan syair-syair adat yang bernuansa filosofis-religius. Isi atau makna dari syair-syair dalam tarian itu umumnya mengisahkan tentang peristiwa hidup manusia yang disertai dengan pujian dan permohonan kepada Wujud Tertinggi lewat perantaraan Marapu dalam kesatuan dengan para leluhur. Dari segi penyajiannya, tarian ini senantiasa memegang teguh tradisi masyarakat dan budaya pendahulunya. Ciri khas yang dimiliki Tarian Baddara merupakan daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mengungkap lebih jauh mengenai kesenian tarian Baddara dengan objek permasalahan menyangkut: susunan pertunjukan dan komposisi musik. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menjawab sejumlah permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu bagaimana : Tarian Baddara ini, yang sudah lama dipraktekkan oleh umat Katolik di Stasi Totok dalam Perayaan Ekaristi, dapat diinkulturasikan secara khusus dalam ritus Persembahan. Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis, diperoleh temuan bahwa tarian Baddara ini adalah warisan para leluhur yang harus dipertahankan. Namun terlepas dari itu, sebuah tradisi semacam ini tidak tepat juga bila secara mutlak diterima ataupun ditolak. Hal ini membuktikan bahwa tarian ini dalam prakteknya masih terdapat bagian-bagian yang tidak sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Walaupun demikian, ada sejumlah kekayaan dalam tarian Baddara ini yang penulis angkat untuk ditelaah. Bahwasannya terdapat nilai-nilai luhur dan makna filosofis serta melalui refleksi teologis atas tarian Baddara ini yang masih relevan untuk dilakukan dalam liturgi Ekaristi oleh umat Katolik di Totok. Oleh karena itu, peneliti mengangkat tarian Baddara yang ada di stasi Totok ini untuk diinkulturasikan dalam liturgi Gereja Katolik, teristimewa dalam mengantar persembahan dalam suatu tema yakni; Tarian Baddara Dalam Mengantar Persembahan; Suatu Inkulturasi Dalam Perayaan Ekaristi Di Stasi St. Maria Tak Bernoda – Totok, Sumba Barat Daya.

Actions (login required)

View Item