Gereja Sebagai Pewarta Injil Dalam Terang Evangelii Nuntiandi Artikel 15

TUNA, Adrianus Asa (2022) Gereja Sebagai Pewarta Injil Dalam Terang Evangelii Nuntiandi Artikel 15. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (565kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (75kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (405kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (154kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (356kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (293kB)

Abstract

Gereja bersifat misioner. Gereja tidak ada dari dan untuk dirinya sendiri. Gereja ada karena mendapatkan tugas perutusan dari Kristus, “Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (Mat 28:19). Perutusan tersebut, dengan demikian memiliki dimensi kemuridan. Gereja juga memiliki dimensi apostolis dalam hidupnya. Apostolisitas Gereja pertama-tama didasarkan pada hidup dan panggilan Gereja yang terinsipirasi oleh hidup dan panggilan para rasul. Gereja meneruskan apa yang menjadi tugas perutusan para rasul, yang tak lain adalah perutusan Kristus sendiri, “Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia” (Yoh 17:18). Gereja dipanggil untuk mewartakan misteri Paskah Kristus. Sebab lewat pewartaan Gereja, Injil tetap dimaklumkan di atas bumi. Pewartaan Gereja menghadirkan Kerajaan Allah di dunia. Dalam tugas luhur itu Gereja percaya bahwa Yesus yang diwartakan tetap menyertai mereka. Amanat Yesus “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman” (Mat 28:20), menjadi dasar peneguhan dan tolok ukur bagi Gereja dalam menunaikan tugas perutusannya. Gereja lewat pembaptisan mengambil bagian dalam tiga tugas Kristus, yakni sebagai imam, nabi, dan raja. Gereja dipanggil untuk memperkenalkan Kristus kepada dunia. Di sini semua umat kristiani juga dipanggil untuk ikut serta dalam tugas perutusan untuk mewartakan Injil demi penyucian sesama serta meresapi dan menyempurnakan tata dunia dengan semangat Injil. Namun keterlibatan Gereja sebagai pewarta Injil dalam karya mewartakan Injil terkadang jauh dari pemahaman semua umat kristiani karena mereka memahami bahwa pewartaan Injil atau tugas mewartakan Injil merupakan tugas kaum tertahbis. Minimnya pemahaman ini yang mengakibatkan munculnya pemahaman bahwa “kaum berjubah” adalah pewarta dan “umat” sebagai pendengar. Oleh karena itu, Paus Paulus VI dalam Anjuran Apostoliknya, Evangelii Nuntiandi artikel 15 menegaskan peran dari semua anggota Gereja sebagai pewarta Injil. Di mana Gereja yang lahir dari pewartaan Yesus dan keduabelas rasul itu pada gilirannya diutus untuk mewartakan Injil dan mengutus para pewarta Injil untuk mewartakan Injil. Paus Paulus VI, dalam anjuran apostolik Evangelii Nuntiandi artikel 15 juga menekankan Gereja sebagai pewarta Injil. Yesus dan para rasul adalah pewarta Injil maka eksistensi Gereja adalah mewartakan Injil. Maka kegiatan mewartakan Injil merupakan hal yang pokok dalam kehidupan Gereja di dunia. Oleh karena itu, tugas mewartakan Injil adalah tugas yang dipercayakan kepada semua umat beriman dengan perannya masing-masing baik itu sebagai uskup, imam, diakon, maupun kaum awam. Kata Kunci: Gereja, Evangelii Nuntiandi, Injil, mewartakan Injil.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Gereja, Evangelii Nuntiandi, Injil, mewartakan Injil.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil ADRIANUS ASA TUNA
Date Deposited: 07 Jul 2022 03:09
Last Modified: 07 Jul 2022 03:09
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/7047

Actions (login required)

View Item View Item