Pencobaan Terhadap Yesus Oleh Iblis di Padang Gurun (Sebuah Refleksi Eksegetis Atas Teks Matius 4:1-11

MANEK, Yohanis Halek (2022) Pencobaan Terhadap Yesus Oleh Iblis di Padang Gurun (Sebuah Refleksi Eksegetis Atas Teks Matius 4:1-11. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (253kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (385kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (661kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (501kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (558kB)

Abstract

Peristiwa pencobaan di padang gurun merupakan peristiwa yang penuh tantangan yang dihadapi Yesus dalam hidup-Nya. Momen itu merupakan momen di mana Yesus mau menunjukkan keilahian-Nya sebagai Putera Allah dalam menghadapi godaan-godaan yang ditawarkan Iblis kepada-Nya.Peristiwa pencobaan di padang gurun ini dengan berlatarbelakangkan pada kemanusiawian Yesus. Maka dari sisi kemanusian, Yesus harus diuji akan iman, kesetiaan dan ketaatan-Nya pada kehendak Bapa-Nya. Dari peristiwa pencobaan Yesus ini mau menggambarkan bagaimana kehidupan manusia ketika berhadapan dengan cobaan, tawaran-tawaran duniawi dan godaan-godaan dari Iblis. Pencobaan ini dimulai dengan pengungkapan ketiga tokoh, yakni: Yesus, Roh dan Iblis. Dikisahkan bahwa setelah dibaptis, Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Roh yang membawa Yesus adalah Roh Kudus.Hal ini tidak berarti bahwa Roh berada di atas Yesus sehingga memiliki otoritas kepada-Nya, tetapi di sini Roh dalam posisi yang setara dengan Yesus. Di padang gurun, Yesus tidak hanya seorang diri. Ia dibimbing dan dituntun oleh Roh Kudus selama menghadapi cobaan itu. Yesus tidak pernah putus asa dan terus berjuang untuk melewati semua godaan yang diberikan si Iblis kepada-Nya. Yesus menyadari bahwa cobaan yang Ia dihadapi ini adalah suatu jalan menuju pada hidup yang baru dengan melaksanakan kehendak Bapa-Nya dalam tugas dan karya hidup-Nya sebagai Anak Allah di tengah dunia. Pencobaan di padang gurun merupakan langkah awal bagi Yesus untuk mulai berkarya di dunia demi keselamatan manusia. Peristiwa ini berada dalam rencana dan karya Allah bagi Yesus selama hidup-Nya di dunia. Allah membiarkan Yesus dicobai Iblis bukan berarti Ia tidak mencintai dan mengasihi Putra-Nya, tetapi di sini Allah mau menguji sikap kemanusiaan Yesus dalam hal kesetiaan dan ketaatan-Nya kepada kehendak-Nya sendiri. Perlu disadari bahwa pencobaan yang dialami Yesus berasal dari Iblis dan bukan dari keinginan-Nya sendiri dan bukan dari Roh Kudus.Pencobaan terhadap Yesus tidak hanya sebatas pencobaan saja, tetapi lebih dari itu.Artinya, pencobaan sekaligus ujian. Di padang gurun, Yesus benar-benar diuji oleh Iblis. Iblis melakukan pencobaan terhadap Yesus dengan tujuan untuk menjatuhkan dan merebut otoritas Yesus sebagai Anak Allah.Si Iblis berkeinginan agar Yesus mau tunduk dan taat pada perintahnya. Yesus berada di padang gurun selama 40 hari lamanya, Ia tidak makan apa-apa. Ia benar-benar mengosongkan diri dari kenikmatan duniawi. Lalu Iblis memanfaat kesempatan ini untuk mencobai-Nya dengan memberi tawaran-tawaran duniawi. Namun usaha Iblis gagal dan akhirnya Yesus pun berhasil mengalahkannya. Tindakan Yesus terhadap cobaan tersebut menggambarkan bagaimana strategi dan upaya manusia dalam menghadapi sebuah cobaan dalam hidup. Seringkali manusia menjadi rancu dengan istilah pencobaan ini dan manusia menjadi bingung sebenarnya dari mana datangnya pencobaan itu.Alkitab mengajarkan, ada dua sumber pencobaan.Pertama adalah dari iblis.Iblis dengan menggunakan berbagai strategi untuk menjatuhkan manusia dalam cobaan duniawi.Dalam menghadapi cobaan itu, Allah memberikan perintah kepada manusia untuk selalu taat dan percaya kepada kekuatan dan kuasa-Nya.Allah juga menghendaki agar manusia berpegang teguh pada kekuatan iman yang sebagai senjata untuk bertahan melawan tipu muslihat Iblis (bdk. Efesus 6:10-12). Kedua, pencobaan bersumber dari diri kita sendiri.Setiap orang dicobai oleh karena keinginan, sehingga menimbulkan dosa, karena lebih menuruti keinginan hatinya sendiri dan tidak mau menuruti kehendak Tuhan. Maka dengan sendirinya ia menciptakan maut (bdk. Yakobus 1:15). Perlu disadari bahwa, pada hakekatnya pencobaan tidak pernah datang dari Allah, karena Allah tidak mencoba siapapun.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Yesus, Roh, Iblis
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Fil Yohanis Halek Manek
Date Deposited: 08 Jul 2022 00:49
Last Modified: 08 Jul 2022 00:49
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/7078

Actions (login required)

View Item View Item