Analisis Semiologi Jean Baudrillard Terhadap Masyarakat Konsumtif Dan Relevansinya Dengan E-commerce Di Indonesia

DERI, Aloisius Hestronius (2022) Analisis Semiologi Jean Baudrillard Terhadap Masyarakat Konsumtif Dan Relevansinya Dengan E-commerce Di Indonesia. Undergraduate thesis, Univesitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAKSI.pdf Download (836kB)
	Text BAB I.pdf Download (331kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (367kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (551kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (371kB)
	Text BAB V.pdf Download (480kB)

Abstract

Era dewasa ini, kehidupan masyarakat postmodern senantiasa didikte oleh berbagai barang-barang produksi. Barang-barang hasil produksi diciptakan sebagai manifestasi dari kemajuan intelektual manusia. Barang produksi kemudian diiklankan, dipasarkan, dan diperjualbelikan kepada masyarakat untuk dikonsumsi. Namun, berhadapan dengan barang-barang produksi, tindakan masyarakat postmodern tidak lagi mengkonsumsinya berdasarkan mamfaat atau fungsi dari objek produksi tersebut. Objek produksi yang dikonsumsi oleh masyarakat didasarkan pada tanda dan prestise. Akibat mengkonsumsi objek produssi atas dasar tanda dan prestise, kegiatan mengkonsumsi tidak lagi dilandaskan pada kebutuhan melainkan keinginan. Keinginan dapat melahirkan ketidakpuasan sehingga, keinginan pada akhirnya dapat menjerumuskan masyarakat ke dalam budaya konsumerisme. Ketika masuk dalam budaya konsumerisme, segala tindakan mengkonsumsi bahan-bahan produksi diorientasikan sepenuhnya pada pengejaran status sosial dalam masyarakat. Salah satu penyebab maraknya budaya konsumerisme karena adanya e- commerce atau sistem transaksi elektronik. Ada aneka e-commerce yang digunakan sebagai alat untuk memasarkan, mengiklankan, dan memperjualbelikan barang-barang produksi antara tokopedia, lazada, marketplace, dan sebagainya. Semua aneka e-commerce ini memiliki tujuan dan fungsinya masing-masing. Dengan tujuan dan fungsi tersebut, semua bentuk e-commerce pada titik tertentu dapat menjerumuskan masyarakat ke dalam budaya konsumerisme. Hal demikian karena medium e-commerce menggunakan jaringan internet. Dengan menggunakan jaringan internet, segala barang produksi yang tersedia di e-commerce di simulasi sedemikian rupa dengan berbagai tanda oleh pihak produsen sehingga tampak menarik. Dengan begitu, daya beli masyarakat akan suatu produk pun meningkat secara signifikan. Saat masyarakat didikte oleh barang-barang produksi dan karena itu mengkonsumsi suatu produk tidak didasarkan pada kebutuhan melainkan pada keinginan demi mengejar citra dan status sosial dalam masyarakat, maka tindakan dan kondisi seperti inilah yang oleh Jean Baudrillard disebut sebagai masyarakat konsumtif. Jean Baudrillard merupakan seorang filsuf postmodern yang konsepnya secara menyeluruh mengkritik kehidupan ekonomi-sosial masyarakat postmodern. Menurut Jean Baudrillard, masyarakat konsumtif adalah masyarakat yang mengkonsumsi tanda pada suatu produk dan bukan pada mamfaat dan kegunaan suatu produk. Selain itu, masyarakat konsumtif juga merupakan masyarakat yang tidak lagi membedakan antara yang real dan yang nyata, akibatnya masyarakat masuk pada ranah yang disebut hiperrealitas. Hiperrealitas adalah suatu keadaan di mana tidak ada lagi perbedaan antara yang asli dan yang imajiner. Dengan berbasis pada penelitian kepustakaan, tujuan dari penelitian ini adalah menguraikan tentang analisis semiologi Jean Baudrillard terhadap masyarakat konsumtif. Dari hasil deskripsi, maka dikaji titik temu yang kemudian direlevansikan dengan pemikiran analisis semilogi Jean Baudrillard. Dengan metodologi yang digunakan tujuan ini dapat dicapai secara komprehensif.

Actions (login required)

View Item