WOI, Theofilius (2022) Kritik Michael Sandel Atas Ideologi Meritokrasi. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (630kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (490kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (477kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (517kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (707kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (498kB) |
Abstract
Pada tahun 1958, seorang tokoh bernama Michael Young mencetuskan suatu ideologi yang sangat luar biasa yakni meritokrasi. Meritokrasi merupakan suatu ideologi pemerintahan yang sangat mementingkan prestasi, dalam hal ini orang yang memiliki bakat atau kemampuan dan berusaha untuk mengembangkannya maka kesuksesan akan menjadi milik mereka. Apabila dalam proses untuk mencapainya, ia belum berhasil, maka ia harus berusaha lagi sampai mendapatkan apa yang ia inginkan. Hal menarik dari meritokrasi adalah memberi kesempatan kepada semua orang tanpa memandang latar belakang kehidupan seseorang, apakah dia miskin atau kaya, baik atau buruk, semuanya punya kesempatan yang sama untuk meraih apa yang mereka inginkan sejauh dia mau untuk berusaha. Young menekankan bahwa demokrasi dan kehidupan sosial dapat hidup menjadi lebih baik jika prestasi ditempatkan di posisi pertama dalam kehidupan bernegara, karena Young meyakini bahwa kesuksesan atau kebaikan dalam kehidupan bersama dapat terjaga apabila dipimpin atau diarahkan oleh mereka yang berprestasi. Negara yang dipimpin oleh orang-orang bodoh akan menggiring rakyatnya pada jurang permasalahan, sehingga Young merasa penting jika suatu negara harus dipimpin oleh mereka yang berprestasi. Bagi Sandel, Meritokrasi merupakan sebuah prinsip hidup yang angkuh atau sombong. Mengapa meritokrasi dilihat sebagai sistem yang sombong? Karena tidak semua orang mendapat kesempatan yang sama. Misalkan seorang anak yang dilahirkan di keluarga miskin, belum tentu ia meraih kesuksesan dengan bersekolah bersama dengan anak-anak yang dilahirkan di keluarga kaya. Mereka yang dilahirkan di lingkungan keluarga yang miskin akan cenderung miskin sampai dia dewasa nanti. Sandel melihat bahwa dengan menerapkan ideologi ini, kehidupan sosial menjadi kacau balau, karena akan adanya jurang pemisah yang lebar antara yang menang dan yang kalah. Bagi yang menang akan merasa bahwa keberhasilan mereka karena kemampuan mereka sendiri, sedangkan bagi yang kalah, mereka akan merasa bahwa mereka tidak mampu bersaing dan menyalahkan diri mereka sendiri. Bagi Sandel, ideologi meritokrasi menyebabkan ketimpangan sosial yang luar biasa antara mereka yang menang dan yang kalah. Adanya jurang pemisah yang sangat dalam antara mereka yang sukses dengan mereka yang berjuang untuk mempertahankan hidup. Mereka yang menang akan menghirup terlalu dalam kesuksesan yang mereka dapatkan sedangkan mereka yang kalah akan melihat meritokrasi sebagai racun yang sangat mematikan. Berhadapan dengan situasi ini, Sandel menekankan sebuah keadilan dan konsep hidup baik. Keadilan dan konsep hidup baik yang ditekankan Sandel adalah berkaitan dengan nilai. Nilai yang dimaksudkan bukan nilai komunitas particular atau kultur tertentu, tetapi dengan tujuan bersama sebagai basis etis politik. Konsep hidup baik dan keadilan terarah pada komunitas yang menghargai perbedaan pendapat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Meritokrasi, ideologi, prestasi, sukses, peluang, bersaing. |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) |
Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | S.Fil Theofilus Woi |
Date Deposited: | 20 Jul 2022 05:36 |
Last Modified: | 20 Jul 2022 05:36 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/7326 |
Actions (login required)
View Item |