Pemanfaatan Material Dari Quarry Benenain Sebagai Bahan Campuran Laston (AC-BC) Berdasarkan Metode Marshall Dengan Pengaruh Variasi Tumbukan Terhadap Pemadatan Berat

SERAN, Yohanes Engelbertus (2015) Pemanfaatan Material Dari Quarry Benenain Sebagai Bahan Campuran Laston (AC-BC) Berdasarkan Metode Marshall Dengan Pengaruh Variasi Tumbukan Terhadap Pemadatan Berat. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
Abstrak.pdf

Download (986kB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (447kB)
[img] Text
Bab II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (300kB)
[img] Text
Bab III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (589kB)
[img] Text
Bab IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (454kB)
[img] Text
Bab V.pdf

Download (422kB)

Abstract

Struktur lapis perkerasan yang kuat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah proses pemadatan lapis perkerasan. Pemadatan lapis perkerasan diharapkan sesuai dengan standar pemadataan yang sudah ditentukan, agar lapis perkerasan dapat bertahan sesuai dengan umur rencana yang ditentukan. Adapun struktur lapis perkerasan jalan yang sekarang banyak digunakan adalah struktur lapis perkerasan lentur dengan campuran panas (Hot Mix). Salah satu jenis campuran aspal panas adalah Laston (Lapis Aspal Beton), Laston-BC adalah lapis perkerasan yang terletak di antara lapis permukaan dan lapis pondasi. Fungsi dari lapisan ini adalah sebagai bagian perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda dan menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya, lapis peresapan untuk lapisan pondasi bawah dan sebagai bantalan untuk lapis permukaan. Karena terletak tepat di bawah lapis permukaan maka lapisan ini menerima pembebanan yang berat. Dalam uji sifat-sifat Marshall, pada kadar aspal awal 4,5 %, 5,0 %, 5,5 %, 6 %, 6,5%, dan 7% didapat Kadar Aspal Optimum (KAO) 5,65 % dari berat total campuran. Variasi tumbukan yang dilakukan setelah didapat Kadar Aspal Optimum (KAO) adalah 2 x 65 tumbukan dan 2 x 85 tumbukan dengan standar pengujian pemadatan adalah 2 x 75 tumbukan. Nilai stabilitas akan menurun pada saat jumlah tumbukan dikurangi sebanyak 2 x 65 tumbukan sehingga flow meningkat. Hal ini akan berdampak pada sifat campuran yang mudah lentur yang ditunjukan pada nilai MQ. Nilai VMA yang lebih rendah akan berdampak pada durabilitas. Pada saat jumlah tumbukan ditambah sebanyak 2 x 85 tumbukan, nilai stabilitas meningkat dan nilai flow menurun. Hal ini akan berdampak pada sifat campuran yang kaku dan akan mudah mengalami retak. Nilai VMA yang tinggi berdampak pada stabilitas campuran tersebut. Nilai VIM yang tinggi akan menyebabkan campuran menjadi kurang rapat sehingga akan mudah terjadi pengelupasan permukaan. Nilai VFA lebih kecil akan menyebabkan campuran mudah mengalami retak karena film aspal yang tipis.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: pemadatan, AC-BC, variasi tumbukan, parameter Marshall
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: S.Kom Sela Mikado
Date Deposited: 05 Sep 2022 00:14
Last Modified: 05 Sep 2022 00:14
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/8334

Actions (login required)

View Item View Item