Hubungan Pengawasan Dan Budaya Kerja Dengan Kinerja Aparat Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penegakan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur

LOBU, Yohanes Rivandi Umbu (2017) Hubungan Pengawasan Dan Budaya Kerja Dengan Kinerja Aparat Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penegakan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

	Text FILE ABSTRAK.pdf Download (5MB)
	Text FILE BAB I.pdf Download (108kB)
	Text FILE BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (184kB)
	Text FILE BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (151kB)
	Text FILE BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (206kB)
	Text FILE BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (233kB)
	Text BAB VI.pdf Download (105kB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Hubungan Pengawasan dan Budaya Kerja dengan Kinerja Aparat Satuan Polisi Pamong Praja dalam Penegakan Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Pengawasan, Budaya Kerja dan Kinerja aparat SatPol PP Provinsi NTT dan apakah ada hubungan yang signifikan antara Pengawasan dan Budaya Kerja dengan Kinerja aparat SatPol PP Provinsi NTT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dari variabel bebas yaitu Pengawasan dan Budaya Kerja memiliki hubungan yang signifikan dengan Kinerja Tipe penelitian ini adalah deskriptif dan eksplanatif, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui penyebaran kuisioner dan pengambilan data dokumen dan observasi dokumenter. Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan Aparat SatPol PP. Sampelnya adalah 30 orang, dan teknik analisis deskriptif dan korelasi product moment. Hasil analisis deskriptif setiap variabel menunjukan bahwa variabel Pengawasan berada pada klasifikasi sangat baik karena total nilai 879 berada diantara nilai klasifikasi 756–900. Variabel Budaya Kerja berada pada klasifikasi sangat baik karena total nilai 874 berada diantara nilai klasifikasi 756–900. Variabel Kinerja berada pada klasifikasi sangat baik karena total nilai 1.191 berada diantara nilai klasifikasi 1.008–1.200. Sedangkan hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel Pengawasan dengan Kinerja karena hasil nilai r hitung (0,760) lebih besar dari r tabel (0,478) dan Budaya Kerja memiliki hubungan dengan Kinerja karena hasil nilai r hitung (0,650) lebihn besar dari r tabel (0,478), yang berarti keputusan Hipotesis Alternatif (Ha) diterima dan Hipotesis Nol (H0) ditolak. Hasil perhitungan korelasi product moment antara variabel Pengawasan dengan Kinerja diatas, diperoleh nilai r hitung sebesar 0,760. Nilai ini berada pada klasifikasi kuat (0.600–0,799) dengan arti terdapat hubungan yang kuat antara variabel Pengawasan dan Kinerja. Hubungan ini dinyatakan signifikan pada taraf 1 % oleh karena pada derajad kebebasan (db n-2) nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,478. Sedangkan, hasil perhitungan korelasi antara variabel Budaya Kerja dengan Kinerja, diperoleh nilai r hitung sebesar 0,650. Nilai ini berada pada klasifikasi hubungan kuat (0.600–0.799) dengan arti terdapat hubungan yang kuat antara variabel Budaya Kerja dengan Kinerja. Hubungan ini dinyatakan signifikan pada taraf signifikan 1 % oleh karena pada derajad kebebasan (db n-2) nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel sebesar 0,478. Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Nusa Tenggara Timur harus mempertahankan ataupun meningkatkan Pengawasan dan Budaya Kerja saat ini dalam tugasnya menegakan peraturan daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur agar kinerja yang dihasilkan tetap baik.

Actions (login required)

View Item