Peran Perawat Sebagai Komunikator Dalam Proses Perawatan Pasien Sakit Jiwa (Studi Kasus Pada Pasien Sakit Jiwa Naimata)

BOYMAU, Arlilia Zehester (2022) Peran Perawat Sebagai Komunikator Dalam Proses Perawatan Pasien Sakit Jiwa (Studi Kasus Pada Pasien Sakit Jiwa Naimata). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (834kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (240kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (303kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (129kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (518kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (262kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (217kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “PERAN PERAWAT SEBAGAI KOMUNIKATOR DALAM PROSES PERAWATAN PASIEN SAKIT JIWA (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Jiwa Naimata).” Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran perawat sebagai komunikator dalam proses perawatan pasien sakit jiwa. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perawat sebagai komunikator dalam proses perawatan pasien sakit jiwa di Rumah Sakit Jiwa Naimata. Dalam skripsi ini penulis menggunakan konsep peran komunikator menurut Wiryanto. Untuk mengetahui peran perawat sebagai komunikator dalam proses perawatan pasien sakit jiwa, maka ditetapkan 6 orang informan, yakni 1 orang kepala ruangan dan 5 orang perawat. Jenis metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Peneliti memilih peran perawat sebagai komunikator dalam proses perawatan pasien sakit jiwa karena penanganan gangguan jiwa di rumah sakit dalam jangka panjang dibutuhkan perawatan yang intensif untuk mencegah kambuhnya sakit pasien. Sementara data yang dikumpulkan yaitu melakukan wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya dan observasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti mengenai peran perawat sebagai komunikator dalam proses perawatan pasien sakit jiwa, peneliti menemukan bahwa dalam memberikan informasi perawat menciptakan Hubungan Bina Saling Percaya dengan pasien gangguan jiwa. BHSP bertujuan agar pasien jiwa bisa merasa nyaman dengan perawat. Maka untuk menerapkan komunikasi dengan pasien gangguan jiwa sangat mudah dan efektif, sehingga mereka selalu mengikuti kegiatan penyembuhan dengan baik dan antusias. Dalam membimbing proses pemulihan bagi pasien gangguan jiwa perawat harus mengajarkan, melatih, dan melibatkan pasien dalam berbagai kegiatan dan aktivitas kemudian harus selalu menyapa pasien gangguan jiwa sebagai bentuk pendekatan, dan perawat harus melakukan pendekatan dengan cara mengajak pasien berkomunikasi agar pasien bisa merasa nyaman kepada perawat sehingga perawat dengan mudah menangani dan merawat. Pasien gangguan jiwa pun bisa memahami dan mengikuti arahan atau perintah dari perawat. Dalam penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa indikator yang penulis telusuri dalam skripsi ini adalah peran perawat sebagai komunikator dalam memberikan informasi dan membimbing proses pemulihan. Kedua indikator ini mempunyai pengaruh yang kuat dalam hal proses perawatan pasien sakit jiwa di Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang. Peran perawat sebagai komunikator, perawat harus tetap menjaga kualitas pelayanan terhadap pasien gangguan jiwa dan juga membangun kerjasama setiap perawat agar terjalin komunikasi yang baik dalam hal menangani, merawat, dan membina pasien gangguan jiwa.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Perawat, Komunikator, Pasien Gangguan Jiwa
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HE Transportation and Communications
H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: S.I.Kom Arlilia Zehester Boymau
Date Deposited: 18 Sep 2022 03:21
Last Modified: 18 Sep 2022 03:21
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/8887

Actions (login required)

View Item View Item