Memahami Perayaan Ekaristi Sebagai Pusat Hidup Bagi Seorang Calon Imam Dalam Terang Kanon 246 §1 Kitab Hukum Kanonik 1983

LAKE, Yanuarius Vernando (2022) Memahami Perayaan Ekaristi Sebagai Pusat Hidup Bagi Seorang Calon Imam Dalam Terang Kanon 246 §1 Kitab Hukum Kanonik 1983. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (392kB)
	Text BAB I.pdf Download (320kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (214kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (312kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (520kB)
	Text BAB V.pdf Download (380kB)

Abstract

Ekaristi merupakan pusat dan sumber seluruh hidup umat beriman Kristiani. Sebagai sumber dan pusat hidup umat Kristiani, Ekaristi menjadi dasar dan sentral atas semua kegiatan dan kehidupan umat Kristiani. Semua bidang kehidupan umat beriman Kristiani tertuju dan mengarah kepada Ekaristi sebagai pusatnya, karena dari Ekaristi mengalirlah kekuatan yang menjiwai hidup semua umat beriman dalam perziarahannya di dunia ini. Ekaristi merupakan pujian syukur atas karya penyelamatan Allah yang berpuncak dalam peristiwa wafat dan kebangkitan Kristus. Di dalam Ekaristi Kristus sesungguhnya hadir dalam rupa roti dan anggur dan barangsiapa menerima Ekaristi itu, ia disatukan dengan Yesus Kristus. Ekaristi juga merupakan pusat hidup seorang calon imam. Ekaristi sangatlah penting bagi kehidupan calon imam. Dalam Ekaristi seorang calon imam akan bersatu dengan Kristus dan membangun hubungan yang harmonis denganNya, karena di dalam Ekaristi Kristus hadir secara nyata dalam rupa roti dan anggur. Kehadiran Kristus ini adalah kehadiran yang sungguh-sungguh, yakni seluruh diri dan hidupNya. Para calon imam dituntut untuk menjadikan Ekaristi sebagai pusat seluruh hidup dan berusaha untuk mengenal Kristus secara utuh di dalam Ekaristi. Dalam hal ini para calon imam harus menjadikan Ekaristi sebagai pusat dari semua kegiatan lainnya. Kegiatan-kegiatan yang ada sesungguhnya berpusat dalam Ekaristi. Para calon imam pun harus mengambil bagian secara utuh dalam perayaan Ekaristi dengan partisipasi dan penyerahan diri yang total. Dengan demikian, para calon imam akan memperoleh rahmat yang melimpah untuk tugas dan karya kerasulannya nanti. Namun, dalam realitas yang terjadi penulis menemukan kurangnya pemahaman yang utuh dari para calon imam akan pentingnya misteri Ekaristi. Para calon imam belum sepenuhnya memaknai misteri Ekaristi dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, para calon imam harus memahami dan memaknai Ekaristi dengan baik dan mengambil bagian secara sadar dan aktif, agar dapat menimba kekuatan untuk tugas dan perjalanan panggilannya.

Actions (login required)

View Item