RAGA, Valelrian Elfandy (2022) Analisis Makna Simbolik Pada Patung Tirosa Bersatu Kota Kupang Berdasarkan Perspektif Semiotika Pierce. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (731kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (349kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (478kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (328kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (491kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (443kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (366kB) |
Abstract
Penelitian ini berangkat dari sebuah pemahaman bahwa benda-benda peninggalan sejarah, seperti patung pada khususnya selalu punya representasi simbol tertentu. Apalagi benda peninggalan tersebut secara kontekstual menyimpan narasi sejarah tertentu. Masalahnya, kebanyakan orang hanya melihat patung sebagai pajangan kota semata, tetapi tidak mengetahui nilai-nilai dan sejarah di dalamnya. Akhibatnya pemaknaan terhadap patung tersebut tidak hanya mengalami pergeseran, tetapi hilang makna. Hal yang sama pun terjadi pada Patung Tirosa Bersatu Kota Kupang. Karena itu, peneliti hendak mengkaji secara mendalam tentang patung tersebut agar dapat menjadi sumbangan pengetahuan yang berarti bagi masyarakat NTT pada umumnya, dan masyarakat Kota Kupang pada khususnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Lebih lanjut, peirce membagi tanda menjadi 3 unsur yakni: Representament (X), Object (Y), Interpretant (X=Y). adapun bagian-bagian patung seperti obor, pacul, parang, dan anakan tumbuhan yang juga sangat terkait erat dengan tiga fitur yang dirupakan yakni: Prof. Dr. Herman Johannes, Raja Arnold Koroh, dan El Tari. Dari hasil analisis dan interpretasi, penelitian ini menyimpulkan bahwa makna simbolik pada Patung Tirosa Bersatu Kota Kupang adalah narasi tentang persatuan dalam bentuk persuasive dengan menggunakan simbol-simbol kontekstual situasi sosial politik-budaya tahun 1990-an di Nusa Tenggara Timur. Kesimpulan ini dibangun oleh empat temuan pokok penelitian: Pertama, simbol obor yang hendak menawarkan pendidikan sebagai jalan tengah konflik. Kedua, simbolisme pacul yang hendak meminjam solidaritas petani kecil untuk membangun persatuan. Ketiga, parang sebagai simbolisme kekuasaan di satu sisi, dan larangan untuk bermusuhan di sisi yang lain. Keempat, anakan tumbuhan untuk ajakan bertumbuh dan berakar seperti pohon dalam membangun persatuan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Makna Simbolik, Patung Tirosa, Semiotika, Charles sanders Peirce |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HE Transportation and Communications H Social Sciences > HM Sociology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | S.I.Kom Valelrian Elfandy Raga |
Date Deposited: | 23 Sep 2022 04:01 |
Last Modified: | 23 Sep 2022 04:01 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/9312 |
Actions (login required)
View Item |