Analisis Manajemen Laba Pada Perusahaan Rokok Pt Gudang Garam TBK, PT Handjaya Mandala Sampoerna TBK, Dan PT Indonesian Tobacco TBK Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2019-2020

GALMIN, Mariana Trithiani Usniarti (2022) Analisis Manajemen Laba Pada Perusahaan Rokok Pt Gudang Garam TBK, PT Handjaya Mandala Sampoerna TBK, Dan PT Indonesian Tobacco TBK Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2019-2020. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (239kB)
	Text BAB I.pdf Download (441kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (562kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (520kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (659kB)
	Text BAB V.pdf Download (316kB)

Abstract

Masalah yang terjadi pada PT Gudang Garam Tbk, PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk, dan PT Indonesian Tobacco Tbk, yaitu terjadinya penurunan jumlah laba perusahaan dari tahun 2019-2020. Oleh karena itu pentingnya melakukan analisis manajemen laba untuk mengetahui ke tiga perusahaan rokok ini melakukan praktek manajemen laba. Rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu bagaimana pola manajemen laba yang dilakukan oleh PT Gudang Garam Tbk, PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk dan PT Indonesian Tobacco Tbk periode 2019-2020 menggunakan modifikasi jones model? Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui pola manajemen laba yang dilakukan PT Gudang Garam Tbk, PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk dan PT Indonesian Tobacco Tbk periode 2019-2020. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data menurut sifatnya yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, sedangkan data menurut sumbernya yaitu data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan modifikasi jones model. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa pola manajemen laba yang digunakan PT Gudang Garam Tbk, PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk dan PT Indonesian Tobacco Tbk, semuanya menggunakan pola Manajemen laba ke 2 yaitu menurunkan angka laba pada periode 2019-2020. Manajemen laba PT Gudang Garam Tbk, PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk dan PT Indonesian Tobacco Tbk, belum baik, hal ini disebabkan ketiga perusahaan ini masih mempraktekkan manajemen laba melalui penurunan angka laba. Hal ini terlihat dari hasil perhitungan discretionary accrual (DA) menggunakan modifikasi jones model yang memiliki rata-rata angka di bawah angka 0 (nol) dengan kata lain nilai discretionary accruals rata-rata bernilai negatif, menunjukkan bahwa terdapat praktek manajemen laba pada 3 perusahaan ini. Hasil discretionary accrual PT Gudang Garam Tbk bernilai negatif, yaitu pada tahun 2019 sebesar -0,35133 dan tahun 2020 sebesar -0,41819. PT Handjaya Mandala Sampoerna Tbk hasil discretionary accrual bernilai negatif, yaitu pada tahun 2019 sebesar -19649 dan pada tahun 2020 sebesar -0,10512. PT Indonesian Tobacco Tbk hasil discretionary accruals juga bernilai negatif, yaitu pada tahun 2019 sebesar -0,79315 dan tahun 2020 sebesar -0,70386. Hasil discretionary accruals pada ke tiga perusahaan rokok ini bernilai negatif yang artinya tidak baik, karena perusahaan melakukan pengurangan laba pada laporan keuangannya. Hal ini dilakukan perusahaan untuk mengurangi beban pajak yang akan dikenakan oleh perusahaan. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian ini, disarankan bagi para investor sebelum melakukan investasi di perusahaan go public, harus teliti dalam melihat akrual yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan.

Actions (login required)

View Item