Makna Simbolis Dalam Acara Adat Tiba Meka Untuk Menyambut Tokoh Pemerintah

ROYMAN, Yohanes M. (2019) Makna Simbolis Dalam Acara Adat Tiba Meka Untuk Menyambut Tokoh Pemerintah. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (840kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (247kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (115kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (91kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (624kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (104kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (92kB)

Abstract

“Tiba” artinya terima atau penerimaan dan “Meka” artinya Tamu. Acara adat Tiba Meka biasanya dilakukan untuk menyambut tamu. Terlebih tamu kehormatan seperti tetua, pemimpin daerah ataupun tamu-tamu yang datang dari luar (tamu asing). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna apa saja yang terkandung dalam acara adat Tiba meka. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, yaitu dengan cara mengumpulkan data dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara mendalam dengan tokoh adat Manggarai yang berada di Kelurahan Wae Kelambu. Kajian pustaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep komunikasi, pengertian komunikasi, karakteristik komunikasi, konsep kebudayaan, pengertian kebudayaan, unsur kebudayaan, kebudayaan dan komunikasi, masyarakat Manggarai, acara adat, simbol yang terkandung dalam acara adat tiba meka. Dalam penelitian ini juga peneliti menggunakan teori interaksionisme simbolik. Selain itu terdapat pula asumsi dan hipotesis dalam penelitian. Asumsi yang dibangun adalah simbol-simbol dalam acara adat tiba meka memiliki makna bagi masyarakat manggarai, sedangkan hipotesis adalah simbol-simbol yang terkandung dalam acara tiba meka ini. Indikator dalam penelitian ini adalah Ayam Putih, Tuak, Pakaian Adat. Hasil analisis data dalam penelitian ini adalahacara adat tiba meka yaitu sebagai ungkapan ketulusan dari orang Manggarai menerima tamu secara terbuka seperti tamu pemerintah daerah atau tamu asing yang berkunjung ke tanah Manggarai. Dalam penyambutan tamu menggunakan tiga (3) simbol yaitu yang pertama ayam putih dengan maksud dan tujuanya yaitu tuan rumah menerima tamu yang datang dengan hati yang putih dalam arti lain bahwa tamu diterima secara baik dan akan dilayani sebaik mungkin layaknya orang tua dan anak mulai pada awal hingga akhir kepergian tamu ke tempat asalnya tersebut, yang kedua tuak sebagai minuman terbaik dan diberikan kepada mereka yang baru datang ke tanah Manggarai, dan yang ketiga pakaian adat, tuan rumah mengikat tamu lewat pengalungan dengan sebuah selendang sebagai tanda hormat bahwa tamu yang datang sudah layak menjadi saudara di tanah Manggarai. Sedangkan interpretasi dalam penelitian ini adalah dalam acara tiba meka untuk menyambut tokoh pemerintah ini dilakukan pada awal acara dilanjutkan dengan memeberikan tiga simbol yang ada ini sebagai tanda terima masyarakat manggarai pada saat kedatangan tamu yang diwakili oleh jubir atau tua adat yang memimpin acara tiba meka tersebut. Kesimpulan dalam penelitian adalah adat tiba meka memiliki makna untuk menerima tamu yang baru datang di Manggarai. Adapun saran yang digunakan oleh peneliti adalah agar masyarakat Manggarai yang berada di tanah perantauan untuk selalu mengingat akan budaya tiba meka, entah acara adat tiba meka dalam menyambut tamu pemerintah ataukah tamu lainnya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HE Transportation and Communications
H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: ST.,MM Inggrit Junita Palang Ama
Date Deposited: 09 Dec 2022 06:53
Last Modified: 09 Dec 2022 06:53
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/10531

Actions (login required)

View Item View Item