Analisis Pengelolaan Belanja Modal Pemerintah Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2017

MAU, Maria Sonifa Martina (2021) Analisis Pengelolaan Belanja Modal Pemerintah Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2017. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

	Text ABSTRAK.pdf Download (696kB)
	Text BAB I.pdf Download (425kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (510kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (303kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (389kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (262kB)
	Text BAB VI.pdf Download (204kB)

Abstract

Maria Sonifa Martina Mau, NIM 3316079 dengan judul skripsi ANALISIS PENGELOLAAN BELANJA MODAL TAHUN ANGGARAN 2017. Dibawah bimbingan Bapak Dr.Simon Sia Niha ,SE.M.Si sebagai pembimbing I dan Ibu Maria O. Veronica Moi, SE,M.Sc sebagai pembimbing II. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimana Pengelolaan Belanja Modal Pemerintah Kabupaten Belu?; 2) Apakah Anggaran yang disusun Oleh Pemerintah Kabupaten Belu dikategorikan Sebagai Budgetary Slack? Tujuan yang ingin dicapai dalampenelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui Pengelolaan Belanja Modal Pemerintah Kabupaten Belu Tahun Anggaran 2017; 2) Mengidentifikasi Gejala Budgetary Slack yang terdapat dalam Realisasi Belanja Modal. Penelitian ini dilakukan pada Badan Pengelola Keuangan Dan Asset Daerah (BPKAD) Kabupaten Belu, Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2 jenis yaitu data menurut sumber terdiri dari data primer dan dan data sekunder sedangkan jenis data menurut sifat yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian terkait analisis pengelolaan belanja modal pada Pemerintah Kabupaten Belu tahun anggaran 2017 menunjukkan bahwa: 1) Tahap perencanaan pada pemerintah Kabupaten Belu belum berjalan dengan baik karena masih terdapat sisa anggaran yang belum dioptimalkan sesuai dengan kebutuhan publik karena masih terdapat sisa anggaran yang belum terealisasi dengan baik; 2) Tahap pelaksanaan, Pemerintah Kabupaten Belu belum berjalan dengan baik karena item yang terdapat dalam belanja modal belum terealisasi dan terdapat anggaran yang tersisa karena adanya penghematan anggaran serta kurangnya inovasi dan pemberdayaan anggaran oleh sumber daya manusia yang ada 3) Tahap penatausahaan Pemerintah Kabupaten Belu belum melakukan secara memadai karena belum mampu menghimpun, mencatat, mengolah, mengganda, mengirim dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam Kabupaten Belu 4) Tahap pelaporan dan pertangungjawaban dikatakan belum optimal karena terdapat saldo aset tetap yang tidak disajikan secara terperinci. 5) Tahap pengawasan diketahui masih terdapat kelalaian, dalam hal ini setiap proporsi belanja kurang diperhatikan sehingga dalam pelaksanaan belanja modal masih tersisa anggaran serta pelaporan dan pertanggungjawaban saldo aset tetap tidak disajikan secara terperinci, Budgetary Slack Belanja Modal pada Pemerintah Belu tidak terjadi dikarenakan belanja modal berkaitan dengan kebutuhan publik sehingga tidak bisa buat budgetary slack dan selama ini realisasi dan anggaran itu dilaporkan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Saran dari hasil penelitian ini adalah (1) Pemerintah Kabupaten Belu perlu melakukan perencanaan dengan lebih cermat dalam pengelolaan kuangan serta merencanakan belanja sebaik mungkin sehingga dapat terserap dengan maksimal,dan lebih memperhatikan setiap OPD dalam mengelola belanja modalnya khususnya dalam tahap pelaksanaan agar lebih memanfaatkan dengan baik anggaran yang telah diberikan. (2) Badan Pengelola Keuangan dan Aset, khususnya di bidang aset harus dibenahi pengelolaan dan penatausahaan Aset Tetap sesuai dengan sistem prosedur yang ada.

Actions (login required)

View Item