Penyajian Tari Feto Hitu Pada Sanggar Tari Pendidikan Musik Universitas Katolik Widya Mandira (Implementasi Teknik Tari Desain Canon Dan Broken)

SAPE, Natalsya Vandana (2024) Penyajian Tari Feto Hitu Pada Sanggar Tari Pendidikan Musik Universitas Katolik Widya Mandira (Implementasi Teknik Tari Desain Canon Dan Broken). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (340kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (107kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (181kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (84kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB V .pdf

Download (16kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA DAN PLAGIASI.pdf

Download (515kB)

Abstract

Tarian Feto Hitu adalah tari kreasi baru berdasarkan legenda masyarakat Kabupaten Belu dan Malaka. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah, bagaimana proses implementasi teknik tari desain canon dan broken dalam penyajian Tari Feto Hitu pada Sanggar Tari Pendidikan Musik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses dari implementasi teknik tari desain canon dan broken dalam penyajian Tari Feto Hitu pada Sanggar Tari Pendidikan Musik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan penelitian tindakan lapangan. Data melalui tiga teknik yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Tari Feto Hitu ditarikan dalam 35 ragam gerak dengan 17 pola lantai yakni, lurus, diagonal, siksak, lingkaran, belah ketupat, segitiga, dan setengah lingkaran yang diringi alat musik tambur, gong, suling, dan musik program (midi). Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan teknik desain canon dan broken dilakukan dalam 10 kali pertemuan . Pertemuan pertama peneliti merekrut penari sekaligus melatih ragam gerak 1-5. Pertemuan ke 2 peneliti melatih ragam gerak 6-10. Pertemuan ke 3 peneliti mengulang dan mengingatkan kembali ragam gerak 1-10. Pertemuan ke 4 peneliti melatih ragam gerak ke 11-15 dan peneliti mengimplentasikan teknik broken pada ragam gerak ke 11. Pertemuan 5 peneliti melatih ragam gerak 16-20. Pertemuan ke 6 penelitih melatih ragam gerak ke 21-24. Pertemuan ke 7 peneliti melatih ragam gerak 25-30 dan mengimplementasikan teknik canon pada ragam gerak ke 29. Pertemuan ke 8 peneliti melatih ragam gerak 31-35 dan mengimplementasikan teknik canon pada ragam gerak ke 31. Pertemuan ke 9 melakukan gladi resik. Pertemuan ke 10 peneliti merekam video tari Feto Hitu sebagai hasil akhir dalam penelitian. Penggunaan metode drill dan imitasi membantu penari dalam proses penyajian gerak, khususnya pada implementasi teknik tari desain canon dan broken, khsusnya dalam mengatasi berbagai kesulitan. Metode imitasi dilakukan peneliti dengan memberikan contoh menggunakan tempo yang lambat kemudian penari meniru dan kemudian para penari melakukan gerak tersebut berulang-ulang (drill) sehingga mencapai gerak dan tempo yang sesuai dengan gerak dan tempo asli tari Feto Hitu. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan teknik canon dan Broken pada tari Feto Hitu maka akan membuat tari Feto Hitu menjadi lebih dinamis dan menarik untuk dipertunjukan

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: implementasi, teknik desain canon, broken, metode drill dan imitasi.
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LB Theory and practice of education
M Music and Books on Music > M Music
M Music and Books on Music > MT Musical instruction and study
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Musik
Depositing User: S.Pd Natalsya Vandana Sape
Date Deposited: 01 Mar 2024 01:13
Last Modified: 01 Mar 2024 01:13
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/15229

Actions (login required)

View Item View Item