Makna Tebe Bei Mau Dalam Upacara Hamis Bagi Masyarakat Desa Umakatahan, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka.

BRIA, Alexandra Jeandri Natali (2019) Makna Tebe Bei Mau Dalam Upacara Hamis Bagi Masyarakat Desa Umakatahan, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka. Diploma thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (401kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (203kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (347kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (260kB)
[img] Text
BAB 4.pdf

Download (720kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (791kB)

Abstract

Kabupaten Malaka merupakan salah satu daerah di Nusa Tenggara Timur yang memiliki beragam aset budaya, salah satunya adalah Tebe Bei Mau. Tebe Bei Mau merupakan salah satu tari daerah Kabupaten malaka yang mempunyai bentuk, makna, fungsi, dan nilai-nilai estetis yang perlu digali, dianalisis, dan diapresiasikan agar bermanfaat bagi masyarakat pendukungnya maupun masyarakat yang lebih luas. Adapun masalah umum dan khusus yakni apakah tebe bei mau masih tetap eksis dan apa makna tebe bei mau dalam uapcara hamis. Untuk menjawab masalah tersebut penulis menggunakan pendekatan dan penelitian kualitatif-interpretatif, dengan menggunakna metode etnografi sedangkan data-data lapangan diperoleh melalui wawancara, observasi, dan diskusi mendalam dengan narasumber. Narasumber yang penulis wawancarai adalah kepala-kepala suku,tokoh-tokoh adat dan kaum muda yang mengetahui secara baik dan benar tentang Tebe Bei Mau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tarian Tebe Bei Mau, masih tetap dilaksanakan sampai saat ini setiap tahun pada saat panen jagung. Makna Tebe Bei Mau dalam uapacara hamis sebagai berikut, masyarakat selalu mengadakan ritual berupa sesajian yang dilakukan dirumah-rumah adat. Setelah melakukan upacara sebagai wujud syukur kepada leluhur, dilakukan tarian Tebe Bei Mau didepan rumah adat. Tarian ini dilakukan oleh semua orang dewasa dengan busana kain tenun ikat, khususnya penari wanita yang masih gadis. Tarian ini dilarang untuk didokumentasikan, kecuali melalui suatu upacara di rumah adat. Ini hanya dilakukan sekali dalam setahun pada saat musim panen pertama. Tujuan tarian ini sebagai ucapan syukur kepada leluhur karena mendapat panen yang berlimpah. Lagu dalam tarian ini sebagai pengiring karena tanpa lagu tarian ini tidak dapat dilakukan. Syair-syairnya mengisahkan tentang pujian dan sanjungan kepada leluhur.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Makna tarian,Tebe Bei Mau,tari etnis,ritual,upacara hamis
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Program Studi Pendidikan Musik
Depositing User: S.Kom Sela Mikado
Date Deposited: 13 Feb 2020 05:00
Last Modified: 13 Feb 2020 05:00
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/1838

Actions (login required)

View Item View Item