Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Belu Periode 2021-2023

TUAN, Innosensius Alexis Asa (2024) Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Belu Periode 2021-2023. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (731kB)
	Text BAB I.pdf Download (224kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (374kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (310kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (133kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (862kB)
	Text BAB VI.pdf Download (14kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT KETERANGAN BEBAS PELAGIAT.pdf Download (224kB)

Abstract

Penelitian ini ditulis oleh Innosensius Alexis Asa Tuan (33119122) Program Studi Akuntansi dibawah bimbingan pembimbing 1 Bapak Leopold M.T Dawu, SE,MM dan pembimbing II Ibu Susana P. Baso, S,M.AK dengan judul penelitian “Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Belu Periode 2021-2023” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten Belu Tahun 2021-2023. Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa data Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Belu tahun 2021-2023. Teknik pengumpulan data dokumentasi. Teknik analisis deskriptif kuantitatif Perhitungan rasio pendapatan, rasio belanja dan rasio pembiayaan dengan indikator rasio sebagai tolak ukur penilaian kinerja keuangan daerah Hasil Penelitian menunjukan bahwa rata-rata persentase hasil analisis rasio pada pemerintah daerah Kabupaten Belu tahun 2021-2023 yaitu Varians Pendapatan (Rp. 31,015,396,615.05) (kurang baik), Derajad Desentralisasi 9,46% (sangat rendah), Ketergantungan 86,90% (sangat tinggi), Kemandirian 10,89% (rendah sekali), Efektivitas PAD 84,88% (sangat efektif), Efisiensi Keuangan Daerah 97,41% (kurang efisien), Efektivitas Pajak Daerah 64,11% (tidak efektif), Pertumbuhan Pendapatan 1,38% (baik), Varians Belanja (Rp. 113,774,146,923.03) (baik), Pertumbuhan Belanja -0,64% (tidak baik), Belanja Operasi 71,59 (serasi), Belanja Modal 13,69% (kurang serasi), Efisiensi Belanja 88,84% (cukup efisien), Analisis SiLPA Tahun Lalu Rp. 55,212,389,923.15 (baik), Analisis Pertumbuhan SiLPA 46,30% (baik), Analisis Penerimaan Pembiayaan SiLPA 98,85% (baik), Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 1,15% (sanga t rendah), dan Pengeluaran Pembiayaan hanya terjadi pada item pemberian pinjaman daerah sebesar Rp12.500.000.000,00 (kurang baik). Saran dalam penelitian ini agar segera menyusun strategi yang komprehensif dan terintegrasi untuk meningkatkan kinerja keuangan daerah. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memperkuat intensifikasi dan ekstensifikasi PAD, dengan fokus pada peningkatan penerimaan pajak dan retribusi, guna mengurangi ketergantungan terhadap pendapatan transfer dari pusat serta meningkatkan kemandirian fiskal. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Belu perlu merencanakan pertumbuhan belanja yang terkontrol dan stabil, sambil meningkatkan kualitas belanja modal dan belanja langsung untuk mendukung pembangunan daerah. Diperlukan juga upaya untuk memperbaiki pengelolaan pendapatan asli daerah, dengan meningkatkan jumlah wajib pajak, menciptakan sumber pendapatan baru, serta menarik investasi swasta melalui kebijakan yang mendukung dan infrastruktur yang memadai. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Kabupaten Belu dapat menciptakan iklim ekonomi yang kondusif dan meningkatkan daya saing daerah dalam jangka panjang.

Actions (login required)

View Item