Peran Petugas Komisi Penanggulangan Aids Sebagai Komunikator Dalam Memotivasi Semangat Hidup Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Di Kota Larantuka

BEDANAEN, CALITUS YOSEF GAUDENSIUS (2020) Peran Petugas Komisi Penanggulangan Aids Sebagai Komunikator Dalam Memotivasi Semangat Hidup Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) Di Kota Larantuka. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
01 ABSTRAK.pdf

Download (799kB)
[img] Text
02 BAB I.pdf

Download (198kB)
[img] Text
03 BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (171kB)
[img] Text
04 BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (86kB)
[img] Text
05 BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (695kB)
[img] Text
06 BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (158kB)
[img] Text
07 BAB VI.pdf

Download (82kB)

Abstract

Peranpetugas KPA FLOTIM sebagai komunikator merupakan upaya untuk mencegah stigma dandiskriminasai serta memotivasi semangat hidup ODHA. Maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana peran petugas KPA sebagai komunikator dalam memotivasi semangat hidupODHA di Kota Larantuka?”. Selanjutnya kerangka pemikiran yang dibuat yakni peran petugas KPA sebagai komunikator dengan indikator (penetrasi sosial, pengungkapan diri danpelanggaran harapan)berdasarkan teori komunikasi interpersonal dalam memotivasisemangat hidup ODHA. Sedangkan asumsi yang digunakan adalah petugas KPA FloresTimur memiliki peran sebagai komunikator. Landasan konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah PenelitianTerdahulu, Konsep Peran, Konsep Peran Komunikasi dan konsep mengenai ODHA. Jenispenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sedangkanmetode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, wawancara dan observasi serta studidokumen. Satuan kajiannya adalah petugas KPA, ODHA dan keluarga ODHA yang dipilihsecara purposive sampling dari berbagai latar belakang yang memiliki informasi tentangperan petugas KPA sebagai komunikator. Hasil penelitian ditemukan, penulis mendapatkan penjelasan bahwa petugas KPA Flores Timur sebagai komunikator memotivasi semangat hidup ODHA merupakan program pokok penanggulangan AIDS dalam melawan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. ODHA adalah pribadi yang tertutup sehingga sebagai komunikator petugas KPA terlebih dahulu melawati sebuah proses mendekatkan diri dari batas jarak tidak intim menjadi intim. Ketertutupan diri ODHA ini yaitu dalam pengertian ODHA tidak berterus terang tentang informasi terhadap penyakitnya. ODHA hanya menampilkan kesan yang baik-baik saja di depan umum.. Akan tetapi bila dicermati dari sorotan mata, getaran emosi saat berbicara akan nampak secara tersirat sisi rapuh ODHA yang tidak ingin ditunjukan dan menjadi sebuah rahasia yang masih disimpan. Petugas memperoleh dan mengetahui adanya informasi tentang penderita ODHA melalui informasi dari hubungan kerja antar instansi, semisalnya melalui para konselor di puskesmas/rumah sakit dan dari para kelompok Warga Peduli AIDS (WPA) yang melaporkan di lingkungannya adanya ODHA baru. Selanjutnya petugas KPA mendekatkan diri dengan ODHA dengan mengunjungi rumah ODHA, mendengarkan cerita ODHA, merangkul ODHA untuk memberikan peneguhan dengan menyentuh pundak atau pergelangan tangan ODHA, duduk berdekatan dan makan bersama ODHA sebagai upaya ODHA bisa menerima terhadap kehadiran Petugas KPA. Setelah terjalinya hubungan, ODHA menceritakan tentang seluruh riwayat sakitnya dan untuk memperoleh kepercayan dari ODHA petugas KPA dengan menjaga rahasia (privasi ODHA). Hubungan yang semakin intim dimana ODHA sudah merasa nyaman dengan mengetahui maksud dan tujuan petugas KPA. Sebagai komunikator petugas akan dengan mudah mengarahkan ODHA untuk cek pemeriksaan darah, jangan putus asa dan rutin meminum obat sehingga ODHA termotivasi semangat hidupnya. Demikian dapat disimpulkan bahwa petugas Komisi Penanggulangan AIDS memiliki peran sebagai komunikator dalam memotivasi semangat hidup Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Larantuka berkaitan dengan ketertutupan diri ODHA bahwa ODHA hanya menampilkan yang baik-baik saja akan tetapi masih ada cerita disembunyikan atau menjadiix rahasia dengan menggunakan pendekatan (1) penetrasi sosial ( tahapan orientasi, pertukaran penjajakan afektiv, pertukaran afektiv dan pertukaran sosial), (2) pengungkapan diri melalui konsep jendela johari (Jendela terbuka, jendela buta dan jendela tersembunyi), (3)pelanggaran harapan melalui valensi ganjaran komunikator memberikan manfaat positif. Saran: (1) Bagi Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Flores Timur agar tetap mempertahankan kinerja pelayanannya agar ke depan Kabupaten Flores Timur bebas dari HIV/AIDS. (2) Bagi ODHA mulai terbuka dan mencoba bersosialiasi dengan orang lain. ODHA harus menambah wawasan tentang HIV/AIDS seperti mengikuti sosialisasi sehingga ODHA mampu mengembangkan diri dan menjalani hidup lebih semangat. (3) Bagi masyarakat mencari informasi yang benar tentang HIV/AIDS sehingga menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. (4) Bagi Akademisi Universitas Katolik Widya Mandira, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian berikutnya terkait ODHA dalam perspektif ilmu komunikasi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
H Social Sciences > HE Transportation and Communications
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: S.Fil Lake Primus Sani
Date Deposited: 10 Sep 2021 05:48
Last Modified: 10 Sep 2021 05:48
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/4670

Actions (login required)

View Item View Item