BUE, Cecilia Karolina (2020) Makna Simbolik Li’e Seko Pada Upacara Pembangunan Rumah Adat Bajawa (Studi Kasus Di Desa Watujaji Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.
Text
ABSTRAK.pdf Download (568kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (463kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (438kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (294kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (551kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (271kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (242kB) |
Abstract
“Makna Simbolik Li’e Seko Pada Pembngunan Rumah Adat (Studi Kasus Desa Watujaji Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada). Hati babi atau Li’e Seko merupakan media yang digunakan untuk dilihat atau ditafsirkan tanda-tanda yang mnyatakan kehendak Yang Ilahi. Li’e Seko dianggap sebagai pusat penentu kesejahteraan penghuni rumah adat. Seorang tua adat akan mengambil Li’e Seko yang masih berdarah-darah untuk dilihat apakah Li’e Seko itu baik dalam artian tidak ada bercak maupun luka atu malah sebaliknya buruk dengan tanda bercak maupun luka. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kajian penelitian terdahulu, konsep komunikasi, karakteristik komunikasi, konsep kebudayaan, unsur kebudayaan, wujud kebudayaan, komunikasi budaya, komunikasi sebagai proses simbolik, makna, makna spiritual, makna sosial, komunikasi ritual dan ritual. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menjelaskan makna simbol Li’e Seko. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Kemudian untuk memperoleh gambaran tentang simbol Li’e Seko peneliti menetapkan tiga informan tang terdiri dari satu penafsir Li’e Seko, satu tokoh adat dan satu masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada dua makna dalam simbol Lie Seko yakni makna spiritual dan makna sosial. Makna spiritual Li’e Seko adalah makna yang mengacu pada kepercayaan, keyakinan dan penghormatan kepada Tuhan dan leluhur. Li’e Seko merupakan media penyampaian pesan dari Yang Sakral kepada manusia. Masyarakat percaya bahwa tanda-tanda yang muncul pada Li’e Seko merupakan pertanda atau petunjuk yang diberikan kepada mereka sebagai pernyataan kehendak Yang Sakral.Makna sosial berkaitan dengan simbol Li’e Seko merupakan hubungan interaksi yang dibangun oleh manusia sehingga membentuk suatu pola komunikasi yang terjalin dengan erat dalam sebuah kelompok. Karena itu makna sosial yang dijaga dalam simbol Lie Seko ini adalah hubungan antara sesama masyarakat Watujaji, sehingga melalui makna sosial yang terdapat pada simbol ini dapat mempererat hubungan interaksi antara keluarga dengan sesama anggota keluarga, hubungan interaksi antara keluarga dengan masyarakat dan antara masyarakat dengan Yang Sakral. Peneliti menyimpukan bahwa kedua makna dalam simbol Lie Seko dapat membentuk pola komunikasi dan interaksi yang baik antara masyarakat dengan masyarakat maupun antara masyarakat dengan yang sakral. Peneliti juga menyarankan agar tradisi adat seperti ini dapat terus ada dari generasi-kegenerasi karena mengandung nilai yang positif bagi masyarakat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | A General Works > AZ History of Scholarship The Humanities G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology L Education > LC Special aspects of education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | S.Fil Lake Primus Sani |
Date Deposited: | 05 May 2022 02:10 |
Last Modified: | 05 May 2022 02:10 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/5075 |
Actions (login required)
View Item |