Pentingnya Kematangan Afeksi Dan Dampaknya Dalam Pembentukan Hidup Selibat Bagi Calon Imam

NAHAK, Mauritus Oktovianus (2020) Pentingnya Kematangan Afeksi Dan Dampaknya Dalam Pembentukan Hidup Selibat Bagi Calon Imam. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (471kB)
[img] Text
BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (295kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (328kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (219kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (213kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (290kB)

Abstract

Manusia merupakan subyek dalam kehidupan. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia selalu melihat, bertanya, berpikir, dan mempelajari segala sesuatu yang ada dalam kehidupannya. Manusia dianugerahi akal budi yang membuatnya dapat berpikir abstrak dan berbuat secara rasional. Proses kehidupan manusia merupakan proses yang berkelanjutan yang akan melewati berbagai tantangan hidup. Dalam proses kehidupannya manusia senantiasa berinteraksi dengan sesama dan lingkungan sosialnya. Psikologi memegang peranan penting bagi manusia untuk menentukan arah kehidupan yang normal. Di zaman yang semakin modern xi ini manusia seringkali lalai dalam mengolah sebuah masalah yang dihadapi karna tidak mampu mengolah dengan baik semua aspek afeksi yang ada dalam dirinya yakni perasaan, emosi, simpati dan empati sehingga terjadi kecemasan, ketakutan, dalam menjalankan kehidupan setiap hari. Dalam kaitanyanya dengan afeksi kepribadian menjadi pokok penting dalam kehidupan manusia. Pembentukan kepribadian ini akan terlaksana dengan baik apabila manusia mengenal dan menerima dirinya sendiri dengan baik dan benar. Karena dengan mengenal dan menerima dirinya manusia dituntut untuk menerima kelebihan dan kekurangan dalam dirinya dan bersedia memberikan diri seutuhnya dalam pelayannya. Dalam hal ini calon imam juga perlu menyadari dirinya sebagai pribadi yang beretika dan memiliki sopan santun dalam berperilaku maupun dalam bertutur kata dengan orang lain sebagai penegasan atas kedewasaannya. Dekrit optatam Totius menegaskan agar calon imam belajar menghidupi semangat cinta kasih dalam berbicara dan berperilaku sebagai wujud nyata dari kedewasaan pribadinya. Berkaitan dengan hal ini maka calon imam perlu melihat kembali motivasi panggilannya yang murni dan benar serta caranya dalam menghayati kehidupan calon imam serta memperhatikan kepribadian sebagai dasar kekuatan dalam perjalanan menanggapi panggilan Tuhan yakni menjadi imam. Menjadi imam tidak terlepas dari namanya selibat. Selibat mendapat arti dari keseluruhan hidup membiara atau hidup apostolik karena status kebiaraan yang paling jelas dinyatakan dalam selibat. Selibat hendaknya mulai ditanamkan selama proses pembinaan agar calon imam agar calon imam mampu membentuk pribadinya menjadi baik dan demi keutuhan pelayanan ketika menjadi imam kelak. Hidup selibat turut mendukung xii karya pelayanan pastoral seorang imam. Calon imam dapat memfokuskan pikiran, mental, dan afeksinya untuk melayani kebutuhan Gereja. Oleh karna itu diperlukan kematangan afeksi bagi seorang calon imam dalam proses pembentukan kehidupanya sebagai seorang selibater. Matang berarti calon imam sadar akan dirinya dan panggilannya dan juga mengenal keadaan dirinya secara jujur. Ketidakmatangan afeksi sering menjadikan calon imam menggantungkan diri pada yang lain dan kurang mandiri bahkan berperilaku tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Singkatnya semakin matang afeksi seorang calon imam maka semakin matang pula ia dalam proses menjadi imam.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: SH Yakobus Naben
Date Deposited: 14 Jun 2022 02:41
Last Modified: 14 Jun 2022 02:41
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/5962

Actions (login required)

View Item View Item