Analisis Faktor-Faktor Yang MenyebabkanKeterlambatan Peyerapan Anggaran Belanja Daerah Pada Badan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Kupang Tahun Anggaran 2019

PITA, Irene Veronika Renga (2021) Analisis Faktor-Faktor Yang MenyebabkanKeterlambatan Peyerapan Anggaran Belanja Daerah Pada Badan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Kupang Tahun Anggaran 2019. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text abstrak bnr.pdf Download (1MB)
	Text BAB I.pdf Download (435kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (481kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (499kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (404kB)
	Text BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (766kB)
	Text BAB VI.pdf Download (310kB)

Abstract

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data menurut sifat yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, jenis data menurut sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, faktor uang persediaan, terjadi keterlambatan masuknya uang persediaan yang membuat program atau kegiatan yang dianggarkan tidak bisa dilaksanakan. Kedua, pada faktor Dana Alokasi Umum terjadinya keterlambatan tranfer dana DAU dari pemerintah pusat. Ketiga, adanya regulasi dari pemerintah pusat yang wajib dijalankan oleh setiap SKPD. Keempat, pada faktor administrasi adanya kesalahan-kesalahan yang sering terjadi yang menghambat penyerapan anggaran. Kelima, Sumber Daya Manusia pada Badan Keuangan Daerah belum berkompeten sehingga dapat membuat penumpukan tugas yang membuat serapan anggaran dalam instansi menjadi kurang optimal. Keenam, pada faktor pengadaan barang dan jasa belum terlaksana dengan baik karena, adanya keterlambatan penyerapan anggaran. Ketujuh, pada faktor komitmen organisasi, Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang memiliki aturan nilai yang tegas dalam menerapkan dan menerima konsep komitmen sebagai suatu kerangka berpikir yang sama. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada pemerintah daerah Kota Kupang, melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah Kota Kupang agar dapat membuat suatu kebijakan yang lebih tegas kepada setiap pejabat pengelola keuangan yang terlambat mengajukan kerangka acuan kerja. Dan demi meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), diharapkan setiap SKPD perlu melakukan sosialisasi dan pelatihan serta pengembangan agar para pegawai lebih berkompeten, sehingga mengurus administrasi lebih meninjau masalah-masalah yang menjadi penyebab penyerapan anggaran yang ada dalam SKPD tersebut tidak optimal.

Actions (login required)

View Item