KEO, Maria Anjelina (2021) Makna Motif Busana Adat Lawo Dan Sapu Lu’e Di Desa Dadawea Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.
Text
ABSTRAK.pdf Download (755kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (551kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (448kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (292kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (718kB) |
|
Text
BAB V .pdf Restricted to Repository staff only Download (387kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (297kB) |
Abstract
Peneliti ingin mengetahui makna busana adat lawo dan sapu lu’e tersebut dengan rumusan masalah yakni Apa Makna Motif Busana Adat Lawo dan Sapu Lu’e pada Masyarakat Desa Dadawea, Kecamatan Golewa Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, dimana penulis berusaha menganalisa dan mengartikan makna dari objek yang diteliti berdasarkan fakta dilapangan, menggunakan informan sebagai sumber data, menggunakan data primer dan data sekunder melalui wawancara, observasi lapangan. Teknik analisis data yang berkaitan dengan penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimbulan dengan metode penelitian studi kasus. Hasil penelitian dari motif busana adat yang menjadi fokus penelitian adalah makna dari motif kuda dan motif kaki ayam pada busana adat lawo dan sapu lu’e memiliki makna yakni makna sosial dan makna historis. Masyarakat Desa Dadawea meyakini bahwa motif kuda pada busana adat lawo dan sapu lu’e memiliki makna sosial dimana kuda melambangkan status sosial golongan rang atas, simbol kendaraan, simbol pekerja keras, simbol kekuatan dari leluhur dan juga sebagai simbol keperkasaan seorang lelaki. Sedangkan makan historusnya adalah, peninggalan nenek moyang, sebagai simbol kendaran, sebagai simbol pengakat beban. Motif kaki ayam juga memiliki makna sosial bagi masyarakat Desa Dadawea yakni dimana kaki ayam melambangkan status sosial rang bawa, sebagai simbol pencari makan. Sedangkan makna historisnya adalah, sebagai simbol penanda waktu, sembagai simbol pekejaan yang bekelanjtan Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa motif busana adat lawo dan sapu lu’e bukan hanya busana adat yang ditinggalkan oleh nenek moyang untuk dikenakan pada saat menghadiri upacara adat akan tetapi memiliki makna dibalik motif yang ditenun yakni makna sosial dan makna historis. Penulis juga memiliki saran untuk masyarakat Desa Dadawea agar meperhatikan kembali cara berusana adat yang baik dan benar sesuai dengan apa yang sudah diajarkan oleh leluhur sebelumnya. Bukan hanya itu penulis juga mau agar para penenun kembali menenun busana adat lawo dan sapu lu’e dengan motif kaki ayam agar generasi peneus bisa mengetahui seperti apa bentuk busana adat lawo dan sapu lu’e dengan motif kaki ayam.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Makna, Motif |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | S.Pd Rhysto Kila |
Date Deposited: | 10 Jun 2022 04:23 |
Last Modified: | 10 Jun 2022 04:23 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/6812 |
Actions (login required)
View Item |