Hubungan Perubahan Waktu Penyelesaian Kegiatan Terhadap Biaya Proyek dan Keuntungan Dengan Menggunakan Metode Jalur Kritis

MONE, Novyanti Bertha Ferderika (2016) Hubungan Perubahan Waktu Penyelesaian Kegiatan Terhadap Biaya Proyek dan Keuntungan Dengan Menggunakan Metode Jalur Kritis. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (637kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (192kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (648kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (189kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (742kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (163kB)

Abstract

Prestasi suatu proyek tidak hanya dinilai dari segi mutu tapi juga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan seluruh pekerjaan, biaya yang digunakan serta keuntungan yang diperoleh. Apabila waktu pelaksanaan proyek terlambat maka biaya proyek akan meningkat, sedangkan keuntungan menjadi menurun atau berkurang. Untuk mengetahui hubungan dari perubahan waktu penyelesaian kegiatan terhadap biaya proyek dan keuntungan maka digunakan Metode Jalur Kritis. Metode jalur kritis merupakan suatu bentuk penjadwalan kegiatan dengan mengklasifikasikan kegiatan kritis dan kegiatan tidak kritis. Perubahan waktu penyelesaian kegiatan dalam penelitian ini dibuat dengan memvariasikan penambahan jam kerja (lembur) sebanyak 1 jam, 2 jam dan 3 jam kerja lembur pada kegiatan-kegiatan kritis dengan memperhatikan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. Kep-102/MEN/VI/ 2004 Tentang Waktu Kerja Lembur Dan Upah Kerja Lembur, Pasal 3 Ayat (1), Waktu kerja lembur dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu, dan Pasal 11 Huruf A bahwa upah penambahan kerja bervariasi. Pada penambahan waktu kerja satu jam pertama, pekerja mendapatkan tambahan upah 1,5 kali upah perjam waktu normal dan pada penambahan jam kerja berikutnya maka pekerja akan mendapatkan 2 kali upah perjam waktu normal. Penambahan jam kerja lembur sebanyak 1 jam menyebabkan waktu pelaksanaan berkurang menjadi 96 hari dengan total biaya proyek yang digunakan sebesar Rp. 2.536.288.624,33 dengan selisih kenaikan biaya sebesar Rp. 63.144.971,38 dan mengakibatkan penurunan keuntungan sebesar 25,53%. Penambahan jam kerja lembur sebanyak 2 jam menyebabkan waktu pelaksanaan berkurang menjadi 94 dengan total biaya yang digunakan sebesar Rp. 2.538.773.140,86 dengan selisih kenaikan biaya sebesar Rp. 66.392.659,80 dan mengakibatkan penurunan keuntungan sebesar 26,42%. Penambahan jam kerja lembur sebanyak 3 jam menyebabkan waktu pelaksanaan berkurang menjadi 91 hari dengan total biaya yang digunakan sebesar Rp. 2.539.536.321,75 dengan selisih kenaikan biaya sebesar Rp. 66.392.659,80 dan mengakibatkan penurunan keuntungan sebesar 26,85%. Pelaksanaan proyek yang ingin dipercepat sebaiknya memperhatikan dampak yang ditimbulkan serta memperhatikan kemampuan tenaga kerja dan selisih kenaikan biaya yang ditimbulkan tidak begitu besar agar dapat mencegah kerugian bagi pemilik proyek. Penambahan jam kerja sebaiknya dipilih waktu yang paling kecil untuk meminimalisir penurunan tingkat keuntungan. Jika waktu pelaksanaan yang diperoleh tidak mengalami keterlambatan sebaiknya tidak perlu melakukan percepatan agar biaya proyek tidak bertambah dan keuntungan yang diperoleh juga tidak berkurang.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Perubahan waktu, Biaya Proyek, Keuntungan.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TH Building construction
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: S.Kom Sela Mikado
Date Deposited: 16 Nov 2022 00:18
Last Modified: 16 Nov 2022 00:18
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/10053

Actions (login required)

View Item View Item