LODA, Maria Dianisia (2023) Model Penyelesaian Konflik Tanah Ulayat Suku Loga Dan Suku Weso Berbasis Adat Juralange Di Desa Boba Kecamatan Golewa Selatan Kabupaten Ngada. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (502kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (208kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (214kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (62kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (170kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (954kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (131kB) |
Abstract
Penelitian ini mengkaji Model Penyelesaian Konflik Tanah Ulayat Suku Loga dan Suku Weso di Desa Boba,Kecamatan Golewa selatan, Kabupaten Ngada.Tujuan penelitian untuk mengetahui model penyelesaian konflik tanah ulayat,dan mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penyelesaian konflik (Nasikun 2004:72) dengan indikator Konsiliasi,Mediasi dan Arbitrasi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Fokus penelitian menggunakan 3 indikator yaitu Konsiliasi, Mediasi, Arbitrasi.Teknik penetuan informan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling.Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam proses penyelesaian konflik tanah ulayat di Desa Boba,adanya praktik ketidak adilan yang menguntungkan sepihak,batas tanah ulayat yang tidak jelas,hilangnya pelaku sejarah sehingga sulit untuk mecari titik temu dalam proses penyelesaian.Untuk mencari titik temu ada beberapa tahap untuk menuju perdamaian.Dalam menyelesaikan konflik tanah ulayat di Desa Boba biasa menggunakan adat Juralange.Menurut adat setempat dalam proses penyelesaian konflik ini,ketua adat yang memimpin selama perundingan itu berjalan. Peran ketua adat sangat diperlukan dalam setiap masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat adat. Masyarakat adat setempat mempercayai ketua adat sebagai pihak mediator untuk dapat memecahkan segala persoalan tentang ulayat menggunakan adat istiadat atau kepercayaan setempat. Di sini ketua adat berperan penting dalam penyelesaian konflik untuk menciptakan perdamaian anata kedua belah pihak. Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan,maka penulis mengajukan saran saran sebagai berikut: Sebagai mediator harus bisa bersikap tegas dan membuat aturan bagi siapa yang melanggar khusunya terbuti adanya praktik ketidak adilan yang menguntungkan sepihak, sebaiknya batas batas patokan yang digunakan bersifat lebih kuat, sehingga tanda kepemilikan menjadi lebih pasti.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Model Penyelesaian, Tanah Ulayat, Desa Boba. |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Administrasi Publik |
Depositing User: | S.AP Maria Dianisia Loda |
Date Deposited: | 07 Sep 2023 22:06 |
Last Modified: | 07 Sep 2023 22:06 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/13793 |
Actions (login required)
View Item |