ASURY, Aprianto Rey Fernando (2023) Memahami Konsep Upacara Ta’e Tebok (Kenduri) Dalam Pandangan Teologi Eskatologi Kristiani Pada Masyarakat Suku Tanasak-Beydasi, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (787kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (543kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (381kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (574kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (528kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (445kB) |
Abstract
Kebudayaan merupakan hasil dari daya kekuatan pikiran budi dan nurani manusia. Budaya yang terlahir, menunjukkan satu kodrat manusia, sebagai animal rationale. Manusia dalam kebudayaan telah melahirkan banyak aspek yang berkaitan dengan keseluruhan diri pribadi dan kehidupannya. Di dalam kebudayaan terdapat unsur-unsur yang tercipta dari hasil pengalaman dan refleksi manusia yakni; unsur kepercayaan, bahasa, seni, teknologi, dan hukum dan lain sebagainya. Demikian budaya telah menjadi, sebuah maha karya yang berciri normative dan mampu mengatur kehidupan manusia serta memberi kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan manusia pada aspek-aspek tertentu. Hal ini dapat dilihat pada salah satu aspek misalnya; aspek spiritualitas kebudayaan yang mampu menuntun manusia pada sebuah relasi yang intim dengan suatu wujud tertinggi. Relasi yang intim itu, antar manusia dan “Tuhan”, terbentuk dari hasil refleksi manusia dan pengalaman hidup spiritualnya. Selanjutnya, untuk menegaskan pemahaman dan pengetahuan terhadap sitistem kepercayaan yang ada dalam budaya, maka manusia menciptakan ritus-ritus tertentu sebagai media atau sarana dari eskpresi iman di dalam budaya. Salah satu yang dapat diketahui adalah budaya Ta’e Tebok. Secara garis besar, budaya Ta’e Tebok merupakan sebuah ritus di dalam budaya yang dilakakukan untuk setiap orang yang meninggal. Budaya ta’e tebok ini, dilakukan dengan sebuah tujuan, agar arwah setiap orang yang meninggal boleh mencapai kehidupan kekal. Ta’e tebok ini menjadi suatu ungkapan harapan manusia, bahwa manusia akan mengalami suatu fase hidup baru dalam keabadian. Inilah suatu bentuk kepercayaan dalam budaya. Dalam perjalanan selnjutnya, kepercayaan dalam budaya dikukuhkan dalam sebuah agama. Gereja Katolik sebagai sebuah institusi, hadir dlam kehidupan manusia untuk menuntun setiap orang sebuah relasi yang intim dengan Yang Ilahi. Gereja dalam segala sistem yang terbentuk mengatur seluruh aspek kehidupan mnusia. Gereja mengajarkan sebuah keutamaan yang hendaknya dicapai oleh manusia, dalam hal ini kebaikan dan kebenaran. Lebih lanjut, Gereja juga mengajarkan tentang arah dan tujuan dari hidup manusia, bahwa keselamaan dan hidup kekal adalah titik akhir dari seluruh peziarahan manusia di dunia ini. Untuk mencapai telos, yakni keselamatan dan hidup kekal ini, maka manusia harus membangun relasi dengan Allah, serta hidup sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya. Maka dari itu manusia harus hidup dalam kebajikan-kebajikan yang mendatangkan rahmat bagi manusia. Dengan demikian, manusia mampu memahami seluruh misteri Allah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Budaya, Ritual Ta'e Tebok, Teologi Kristiani, Eskatologi |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology |
Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | S.Fil Aprianto Rey Fernando Asury |
Date Deposited: | 14 Sep 2023 00:12 |
Last Modified: | 14 Sep 2023 00:12 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/14230 |
Actions (login required)
View Item |