Pola Komunikasi Antar Budaya Masyarakat Islam Dan Katolik (Studi Kasus Pada Masyarakat Islam Dan Katolik Di Dusun Liur Desa Rana Mese Kecamatan Congkar Kabupaten Manggarai Timur)

DARMAN, Apolonius (2024) Pola Komunikasi Antar Budaya Masyarakat Islam Dan Katolik (Studi Kasus Pada Masyarakat Islam Dan Katolik Di Dusun Liur Desa Rana Mese Kecamatan Congkar Kabupaten Manggarai Timur). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (706kB)
	Text BAB I.pdf Download (110kB)
	Text BAB II.pdf Download (125kB)
	Text BAB III.pdf Download (51kB)
	Text BAB IV.pdf Download (131kB)
	Text BAB V.pdf Download (143kB)
	Text BAB VI.pdf Download (34kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA dan SURAT PLAGIASI .pdf Download (182kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul “Pola Komunikasi Antar Budaya Masyarakat Islam dan Katolik (Studi Kasus Pada Masyarakat Islam Dan Katolik Di Dusun Liur, Desa Rana Mese, Kecamatan Congkar, Kabupaten Manggarai Timur). Dalam keseharian kita pasti pernah berinteraksi dengan orang- orang yang berbeda ras, suku, golongan dan budaya, baik kita sadari maupun tidak, karena komunikasi merupakan salah satu hal yang selalu kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Beromunikasi atau berinteraksi dengan orang yang berbeda agama adalah sesuatu yang baru. Sebuah pengalaman yang selalu terjadi. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi/berkomunikasi dengan lingkungannya. Sebab manusia saling membutuhkan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat yang berbeda agama juga mempunyai keyakinan yang berbeda-beda seperti di Dusun Liur, Desa Rana Mese, Kecamatan Congkar, Kabupaten Manggarai Timur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola komunikasi antar budaya Masyarakat Islam Dan Katolik Di Dusun Liur, Desa Rana Mese, Kecamatan Congkar, Kabupaten Manggarai Timur.Jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan yang di gunakan yaitu wawancara dan studi dokumentasi. Informan atau narasumber dalam penelitian ini adalah masyarakat Islam dan Katolik yang ada di Dusun Liur, dengan menggunakan teori identitas budaya dari Stuard Hall dan memiliki dua (2) indikator pola komunikasi verbal dan non-verbal serta faktor pendukung dan penghambatnya. Teknik analisis yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan dan ferivikasi data dengan metode penelitian yaitu studi kasus. Dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan wawancara dengan informan bahwa mereka selalu berupaya untuk saling terbuka satu dengan yang lainya agar keharmonisan dalam hidup beragama berjalan dengan lancar, sebagaimana diketahui dalam kehidupan beragama tidak akan efektif apabila interaksi keduanya tidak berjalan lancar maka akan menimbulkan terjadi hambatan dalam berkomunikasi antar keduanya. komunikasi menjadi suatu yang sangat penting dalam kehidupan agama untuk mencapai keharmonisan. Penulis melihat bahwa masyarakat Islam maupun Katoik yang ada di Dusun Liur menggunakan pola komunikasi verbal misalnya melalui surat dan juga mengikuti pertemuan/upacara. Karena dengan begitu apa yang dilakukan oleh umat beragama di Dusun Liur saat berkomunikasi sudah menjadi daya tarik bagi mereka untuk merubah pola pikir menjadi lebih baik lagi untuk mencapai toleransi antar keduanya melalui komunikasi non-verbal. Oleh karena itu masyarakat beragama harus bersifat terbuka dalam hal keagamaan ix terlebih khusus dalam berkomunikasi secara langsung supaya mencptakan keharmonisan dalam kehidupann umat beragama. Sedangkan komunikasi non-verbal yaitu komunikasi yang terjalin ketika kedua agama yaitu masyarakat Islam dan Katolik ketika memberikan gesture atau gerakan tubuh jika bertemu di jalan sebagai pesan tanpa menggunakan kata-kata. seperti saat kedua masyarakat jika bertemu dijalan mereka menggunakan ekspresi wajah tanpa menggunakan satu kata pun. Tanpa di sadari mereka telah menerapkan komunikasi nonverbal ini sebagai bentuk interaksi sehari-hari sehingga pesan yang disampaikan ada tujuan yang jelas dan dapat ditanggapi dengan baik di antara mereka Sedangakan faktor pendukung dalam pola komunikasi tersebut ialah toleransi, rasa kekeluargaan yang tinggi dan faktor penghambatnya yaitu Prasangka sosial.

Actions (login required)

View Item