Perencanaan Perancangan Rumah Sakit Jiwa Di Kabupaten Ende Dengan Pendekatan Perilaki Dalam Arsitektur (Studi Kasus Program Studi Arsitektur - Unwira)

NAMANG, Yohanes Fredik Gera (2023) Perencanaan Perancangan Rumah Sakit Jiwa Di Kabupaten Ende Dengan Pendekatan Perilaki Dalam Arsitektur (Studi Kasus Program Studi Arsitektur - Unwira). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (187kB)
	Text BAB I.pdf Download (207kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (497kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (729kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (670kB)
	Text BAB V.pdf Download (700kB)

Abstract

Kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual seseorang merupakan aspek kesehatan mereka secara keseluruhan; tanpa hal-hal ini, mereka tidak dapat berfungsi sebagai manusia seutuhnya. Bahkan dengan peralatan medis yang paling canggih sekalipun, akan lebih sulit untuk mendeteksi penyakit psikologis atau spiritual, yang biasanya disebabkan oleh masalah mental seseorang, dibandingkan mendeteksi penyakit fisik. Kabupaten Ende merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan jumlah penduduk pada tahun 2022 mencapai 271 674 jiwa, namun 600 diantaranya adalah ODGJ, hal ini di sampaikan oleh Pater Avent Saur, SVD, pendiri sekaligus Ketua Kelompok Kasih Insani (KKI), yakni kelompok/organisasi sosial yang menangani (merawat) ODGJ. Menurut data KKI, jumlah ODGJ di pulau Flores mencapai 3.000 orang. Sementara di Kabupaten Sikka ada sekitar 580 orang. Jadi, kalau setiap kabupaten dan kota terdapat 500 orang saja, maka di 22 kabupaten dan kota di NTT jumlah ODGJ bisa mencapai 10 ribu jiwa (Cendana News, 2022). Tingginya angka ODGJ di NTT diakibatkan oleh kurangnya fasilitas kesehatan utamanya “Rumah Sakit Jiwa” (RSJ). Oleh karena itu, penting untuk mengevaluasi pentingnya pembangunan fasilitas kesehatan jiwa di Kabupaten Ende. Rumah sakit jiwa berbasis arsitektur di Kabupaten Ende dengan menggunakan pendekatan behavioral. Subbidang penelitian arsitektur yang dikenal sebagai “perilaku dalam arsitektur” memberikan penekanan khusus pada hubungan dialektis yang terjalin antara ruang dan orang-orang yang menempatinya. Metode ini menekankan betapa pentingnya memahami bagaimana masyarakat dan manusia memanfaatkan ruang.

Actions (login required)

View Item