TAEK, Anggriani Anastasi Floriberti (2024) Dampak Perubahan Infrastruktur Jalan, Jembatan, dan tata Guna lahan Terhadap Sistem Transportasi ( Lokasi Studi : JL. Bundaran Tirosa - JL. Bundaran Monumen Kasih, Kelurahan Liliba, Kota Kupang ). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (945kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (365kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (267kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (254kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (501kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (92kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (172kB) |
Abstract
Perubahan penggunaan lahan perkotaan merupakan konsekuensi logis dari pertumbuhan penduduk dan perubahan struktural di kota, dimana penggunaan lahan perkotaan, baik untuk tujuan komersial, industri, atau lainnya, berbeda dengan kegiatan sebelumnya. aktivitas. Permasalahan tata guna lahan dan pertumbuhan penduduk salah satunya dapat terlihat pada area Jalan Bundaran Tirosa sampai Jalan Bundaran Monumen Burung, Liliba, Kota Kupang, NTT khususnya bagian Jembatan Liliba. Seiring dengan berkembangnya Kota Kupang, maka pada tahun 1990 sampai tahun 1994 Jembatan liliba dibangun dan menjadi penghubung antara wilayah Kupang bagian Barat dan Timur. Pembangunan Jembatan Liliba tidak hanya memberikan dampak positif yang signifikan, namun juga akan memberikan dampak lain seperti perubahan penggunaan lahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis perubahan kawasan ini setiap lima tahun sekali sejak tahun 2005 hingga tahun 2020. Analisis perubahan infrastruktur jalan, jembatan, dan penggunaan lahan dilakukan untuk mengetahui perubahan infrastruktur jalan, jembatan, dan penggunaan lahan. Perkembangan desa Liliba dibuktikan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas di desa tersebut. Artinya, peningkatan jumlah penduduk dan aktivitasnya akan berdampak pada kebutuhan lahan yang lebih luas. Perubahan yang terjadi dari tahun ke tahun menyebabkan sistem transportasi yang berada pada ruas Jembatan Liliba dan arus putar balik yang menyebabkan kemacetan parah di Kota Kupang. Sehingga perlu dilakukan evaluasi mengenai arus putar balik, kinerja simpang dan ruas jalan serta menerapkan alternatif solusi. Adapun Fenomena yang terjadi yang disebabkan oleh penyalahgunaan ruas jalan sebagai tempat parkir, lajur yang berubah dari 2 lajur menjadi 1 lajur dan letak simpangan. Hal ini menunjukkan bahwa selama lima tahun terakhir, perkembangan jalan dari Bundaran Tirosa hingga Bundaran Tugu Burung menjadi hal yang tidak dapat dihindari, baik secara ekonomi, sosial, dan budaya. Perkembangan kota ini terlihat dari bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya aktivitas di kota tersebut. Karena lahan di sepanjang jalan ini terbatas, pembangunan akan dialihkan ke pinggiran kota. Hal ini menjadikan kawasan pinggiran kota menjadi kawasan yang mengalami dinamisme pembangunan, khususnya dinamisme penggunaan lahan. Dengan tumbuhnya industri transportasi dan banyaknya jumlah kendaraan, maka diperlukan sarana dan prasarana transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan mendorong pertumbuhan pembangunan daerah. Keterampilan ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan Kota Depok melalui pengaruh faktor transportasi dan aksesibilitas di Kota Depok serta mengetahui bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi bentuk fisik dan pola penggunaan lahannya. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa masyarakat meyakini akan terjadi perubahan penggunaan lahan pasca pembangunan Jembatan Jalan Sunda. Masyarakat di Provinsi Banten dan Lampung memperkirakan adanya perubahan besar dalam penggunaan lahan dari pertanian ke non-pertanian. Dari Hasil analisis perhitungan perubahan tata guna lahan di wilayah penelitian dalam kurun waktu lima tahun sekali dari tahun 2005-2020 terjadi perubahan penggunaan lahan yang dimana penyusupan lahan pada Lahan kosong sebesar -85,93 % dalam 10 tahun terakhir, peningkatan pada pendidikan dan pertokohan sebesar 65,19 % dan 84,28 %, Pemukiman meningkat penggunaan lahan untuk kebutuhan masyarakat sebesar 33,6 %. Dari hasil analisa dampak perubahan tata guna lahan dibagi menjadi dua yaitu dampak positif yaitu : dampak Ekonomi bagi pemerintah dan masyarakat sedangkan dampak Negatif yaitu : dampak lingkungan, dampak sosial, dampak Ekonomi (Meningkatnya pajak bumi dan bangunan ). Karena dilihat dari perhitungan indeks aksesibilitas mengalami perubahan yang tidak signifikan per segmen yang dimana pada tahun 2005 – tahun 2020 dengan panjang jalan untuk sekmen 1 bernilai 4,35 %, sekmen 2 1,64 %, sekmen 3 2,8 %, sekmen 4 4,95 % dan sekmen 5 3,57 % yang dimana setiap lima tahun sekali mengalami perubahan penambahan jalan baru di setiap sekmen sehingga mendapatkan total keseluruhan penambahan jalan baru untuk tahun 2005 – tahun 2010 dengan nilai 17,31 %. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Aplikasi citra satelit Google Earth.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | dampak perubahan tata guna lahan, infrastruktur jalan N |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | S.T Anggriani Anastasia F. Taek |
Date Deposited: | 02 Apr 2024 00:11 |
Last Modified: | 02 Apr 2024 00:11 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/15796 |
Actions (login required)
View Item |