Analisis Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Pengadilan Negeri Oelamasi Nomor : 40/Pid.B/2013/PN.Olm Tentang Tindak Pidana Penganiayaan

LAISKODAT, Denny Ebenhaizer (2024) Analisis Pertimbangan Hakim Dalam Putusan Pengadilan Negeri Oelamasi Nomor : 40/Pid.B/2013/PN.Olm Tentang Tindak Pidana Penganiayaan. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (491kB)
	Text BAB I.pdf Download (175kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (238kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (36kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (258kB)
	Text BAB V.pdf Download (35kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (201kB)

Abstract

Hukum memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan bermasyarakat sebagai alat untuk menciptakan keadilan, keteraturan, ketentraman dan ketertiban, tetapi juga untuk menjamin adanya kepastian hukum. Keadilan disamakan dengan proporional. Konsep proporsioanalitas dalam hukum pidana bermakna bahwa pidana harus sesuai dengan kejahatan. Salah satu putusan yang dianggap tidak mencerminkan prinsip proporsionalitas terdapat pada Putusan Pengadilan Oelamasi Nomor : 40/Pid.B/2013/PN.Olm tentang penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang, hanya berupa pidana penjara selama 3 (tiga) tahun, 6 (enam) bulan, belum sesuai dengan perbuatan pelaku dan belum menciptakan keadilan. Oleh karena itu penulis ingin menganalisis bagaimana pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap terdakwa, adapun tujuan penulisan ini untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menjatuhkan pidana kepada terdakwa dalam Putusan Pengadilan Negeri Oelamasi Nomor : 40/Pid.B/2013 Tentang Tindak Pidana Penganiayaan ditinjau dari Teori Keadilan dan Teori relatif. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan kasus dan undang-undang. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Metode pengumpulan data yakni dengan studi kepustakaan. Metode analisis bahan hukum dianalisis secara kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif yaitu analisis yang dilakukan terhadap bahan hukum agar dapat tersusun secara ringkas dan sistematis kemudian ditarik suatu kesimpulan. Dalam analisa yang dilakukan oleh penulis terhadap Putusan Pengadilan Nomor 40/Pid.B/2013/PN.Olm bahwa dalam pertimbangan hakim pada fakor yuridis telah sesuai dengan yang di muat dalam undang namun dalam faktor non yuridis khusnya pada alasan memberatkan dan meringankan, majelis hakim dalam pertimbangan nya hanya mengutamakan konidisi dan sikap diri dari terdakwa dalam meringankan pidana sedangkan jika dikaitkan dengan Teori Keadilan oleh John Rawls bahwa dalam konteks hukum dan keadilan berarti hukuman yang diberikan haruslah sebanding dengan kejahatan yang dilakukan. Artinya pelaku kejahatan harus menerima hukuman yang sesuai dengan tingkat kejahatan yang telah dilakukan. Konsep ini menekankan pentingnya keseimbangan dan keadilan dalam penjatuhan hukuman, sehingan tidak ada hukuman yang terlalau ringan atau terlalau berat dibandingkan dengan kejahatan yang dilakukan. Selain itu bahwa dalam KUHAP juga tidak mengatur secara jelas hal-hal apa saja yang termuat dalam hal memberatkan dan hal meringankan serta bagaimana pengaruhnya terhadap pidana yang dijatuhkan. Penulis menyimpulkan bahwa pertimbangan hakim pada Putusan Nomor 40/Pid.B/2013/PN.Olm belum memenuhi aspek keadilan yang menekankan pada aspek proporsionalitas antara perbuatan, pelaku, dan korban. Adapun saran oleh penulis yang pada intinya diharapkan Hakim dalam menjatuhkan putusan yang adil berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, sungguh-sungguh memberikan pertimbangan hukum yang memadai sehinggah nampak konsistensi antara pidana yang dijatuhkan dengan penalaran hukum Hakim tentang berat ringannya pidana, Diharapkan kepada lembaga legislatif agar mengatur secara jelas tentang hal-hal yang memberatkan meringankan pidana dalam KUHP.

Actions (login required)

View Item