NINO, Theresia Aurelia (2024) Mengukur Implementasi Prinsip Fairness Dalam Konversi Besaran Nilai Belis Di Suku Adat Bidasi Desa Sifaniha (Oenitas) Kecamatan Biboki Anleu. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (859kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (396kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (460kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (335kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (301kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (766kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (275kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIASI.pdf Download (593kB) |
Abstract
Theresia Aurelia Nino, NIM 33120117, dengan judul skripsi “ Mengukur Implementasi Fairness dalam Konversi Besaran Nilai Belis Di Suku Adat Bidasi”. Dibawah bimbingan Ibu Dr. Yolinda Yanti Sonbay,SE.,M.SC selaku pembimbing I dan Ibu Beatrix Y. Manehat,SE.,M.S.A selaku pembimbing II. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana sistem belis pada saat sekarang di suku adat Bidasi?, dan Bagaimana penerapan prinsip fairness dalam konversi besaran nilai belis di suku adat Bidasi?, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem belis pada saat sekarang di suku adat Bidasi dan untuk mengetahui penerapan prinsip fairness dalam konversi besaran nilai belis di suku adat Bidasi. Penelitian ini dilaksanakan di suku adat Bidasi, Desa Sifaniha (Oenitas). Jenis data penelitian ini terbagi atas jenis data menurut sumber dan jenis data menurut sifat. Data menurut sumber terbagi atas data primer dan data sekunder serta data menurut sifat terbagi atas data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem belis pada saat sekarang di suku adat Bidasi ini terdiri dari 4 tahapan yaitu: tua ma’manis (bubu sopi), bake hauno’o (lamaran), tatam noni/tait noni (ambil belis), dan siom manikin (terima berkat). Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dasar penetapan harga belis pada masyarakat adat suku Bidasi ini berdasarkan jumlah belis yang diberikan saat ibunya menikah, tetapi besaran nilai belisnya disesuaikan dengan perkembangan zaman, yang artinya melihat kewajaran menggunakan nilai pasar. Dan dikatakan wajar apabila cara penetapan nilai belis ini transparan dan tidak memberatkan salah satu pihak. Dari kesimpulan di atas, maka saran yang diajukan oleh penulis untuk masyarakat adat suku Bidasi ialah untuk menjaga dan melestarikan budaya yang ada di suku adat Bidasi khususnya penetapan harga belis dengan memegang atau menggunakan prinsip fairness ini, diharapkan kepada kepala suku adat Bidasi untuk terus melakukan penetapan harga belis dengan tetap memperhatikan dan menjunjung tinggi rasa keadilan dan kesetaraan. Saran untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengukur implementasi prinsip fairness dalam konversi besaran nilai belis dengan turut berpartisipasi langsung pada saat upacara berlangsung sehingga dapat menggali makna lebih jauh lagi dengan menggunakan metode kualitatif lainnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Belis, konversi belis, prinsip fairness |
Subjects: | H Social Sciences > HF Commerce > HF5601 Accounting H Social Sciences > HG Finance |
Divisions: | Fakultas Ekonomika dan Bisnis > Program Studi Akuntansi |
Depositing User: | Theresia Aurelia Nino |
Date Deposited: | 30 Oct 2024 07:58 |
Last Modified: | 30 Oct 2024 07:58 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/17808 |
Actions (login required)
View Item |