SERAN, Valentino Sali Mau (2024) Makna Sesal Dan Niat Dalam Penghayatan Sakramen Tobat Dalam Terang Kanon 987 Kitab Hukum Kanonik 1983. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
Text
ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (469kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (444kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (196kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (544kB) |
Abstract
Sakramen Tobat dalam tradisi Katolik Roma merupakan salah satu dari tujuh sakramen yang penting bagi kehidupan rohani umat. Kanon 987 dalam Kitab Hukum Kanonik 1983 menekankan dua elemen esensial dalam penerimaan sakramen ini: sesal (penyesalan) dan niat untuk mengubah hidup. Keduanya menjadi dasar untuk pemulihan hubungan dengan Allah dan integrasi kembali dalam komunitas gerejawi. Namun, pemahaman dan penghayatan atas sesal dan niat seringkali mengalami interpretasi yang beragam di antara umat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang makna teologis dan hukum dari konsep sesal dan niat menurut kanon ini, serta implikasinya dalam praktik Sakramen Tobat. Bagaimana pandangan Kitab Hukum Kanonik 987, terhadap sakramen pertobatan sebagai suatu sikap penyelsan dan niat? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulisan ini bertujuan untuk :Untuk mengetahui pemahaman mengenai pengertian sakramen tobat, untuk mengetahui pandangan kanon dalam mendeskripsikan sakramen tobat, Mengetahui perkembangan iman dan Mengetahui bagaimana penghayatan sakramen tobat. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan pendekatan yuridis normatif. Sumber data utama adalah teks Kanon 987 dari Kitab Hukum Kanonik 1983. Data sekunder meliputi literatur teologis dan dokumen gerejawi yang relevan. Teknik analisis data dilakukan dengan cara deskriptif dan interpretatif untuk mengurai makna sesal dan niat, serta pengaruhnya dalam praktik Sakramen Tobat. Penelitian ini menemukan bahwa sesal dalam Kanon 987 merujuk pada penyesalan mendalam atas dosa yang telah dilakukan, yang mengandung elemen emosional dan kehendak xvi untuk memperbaiki kesalahan. Niat, di sisi lain, mencakup tekad yang kuat untuk tidak mengulangi dosa tersebut dan untuk memperbaiki kehidupan spiritual. Keduanya merupakan syarat mutlak untuk menerima rahmat pengampunan dalam Sakramen Tobat. Praktik Sakramen Tobat yang efektif memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kedua elemen ini. Melalui penghayatan yang benar atas sesal dan niat, umat dapat memperbarui hubungan mereka dengan Allah dan komunitas gereja secara lebih mendalam dan berkelanjutan. Interpretasi yang jelas dan pengajaran yang konsisten mengenai makna sesal dan niat juga menjadi kunci dalam memperbaiki praktik Sakramen Tobat di kalangan umat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible |
Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | Perpustakaan UNWIRA |
Date Deposited: | 10 Dec 2024 08:15 |
Last Modified: | 10 Dec 2024 08:15 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/18437 |
Actions (login required)
View Item |