TOKAN, Frans Bapa and DHOSA, Didimus Dedi and UNSPECIFIED (2025) Kearifan Lokal Masyarakat Adat dalam Menjaga Ketahanan Pangan Melalui Tradisi Rewa`Ng Plea “(Studi Kasus Desa di Daniwato Kecamatan Solor Barat Kabupaten Flores Timur)”. Journal Education and Government Wiyata, 3 (1). pp. 243-273. ISSN 2986-5131
|
Text
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT DALAM MENJAGA KETAHANAN PANGAN MELALUI TRADISI REWA`NG PLEA “(Studi Kasus Desa di Daniwato Kecamatan Solor Barat Kabupaten Flores Timur)”.pdf Restricted to Repository staff only Download (755kB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul "Kearifan Lokal Masyarakat Adat Dalam Menjaga Ketahanan Pangan Melalui Tradisi Rewa`Ng Plea “(Studi Kasus Desa Di Daniwato Kecamatan Solor Barat Kabupaten Flores Timur). Untuk menjelaskan masalah pokok pada judul di atas, maka dibangun teori tentang kearifan lokal dan ketahanan pangan dengan fokus pada kearifan lokal pelaksanaan upacara tradisi rewang p’lea berdasarkan aspek tahapan pelaksanaan tradisi rewang p’lea dan kearifan lokal dalam menjaga ketahanan pangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptif kualitatif dan teknik yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tradisi ini dimulai dengan tahap awal pelaksanaan yang melibatkan persiapan bahan-bahan alami yang terdiri dari tumbukan batang pepohonan dan darah serta hati anjing. Proses ini tidak hanya melibatkan pengetahuan praktis dalam memanfaatkan alam, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual yang telah diwariskan turun-temurun. Dengan demikian, masyarakat mempersiapkan ramuan ini untuk digunakan dalam melindungi kebun mereka dari serangan hama yang dapat merusak hasil pertanian, seperti ulat dan belalang. (2) Tahap pelaksanaan ritual rewang p’lea melibatkan seluruh masyarakat yang terlibat dalam upacara adat ini, baik dari pihak laki-laki yang memegang peran penting dalam prosesi ritual, maupun masyarakat umum (ribu ratu). Dalam proses ini, ramuan tradisional yang telah disiapkan kemudian dibagikan kepada seluruh anggota masyarakat, yang selanjutnya menempatkan ramuan tersebut di titik strategis di kebun mereka. (3) Pada tahap akhir pelaksanaan, masyarakat Desa Daniwato mengikuti pantangan untuk tidak memasuki kebun selama tiga hari setelah ritual dilakukan, sebagai bentuk penghormatan terhadap kekuatan spiritual yang telah diterapkan pada kebun mereka. Pantangan ini menunjukkan betapa ritual rewang p’lea dipandang sebagai sesuatu yang sakral dan memerlukan kesabaran serta kehati hatian agar keberhasilan ritual dapat terwujud. (4) tradisi rewang p’lea di Desa Daniwato merupakan contoh nyata bagaimana kearifan lokal masyarakat adat dalam menjaga ketahanan pangan berakar pada nilai budaya yang sangat mendalam dan penuh makna. Melalui kerja sama yang erat antarwarga, pemanfaatan bahan alami, serta penghayatan terhadap nilai-nilai spiritual dan sosial, masyarakat mampu menjaga kelangsungan produksi pertanian mereka meskipun menghadapi ancaman hama.
| Item Type: | Article |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Kearifan lokaL, ketahanan panagan, tradisi rewang p’lea |
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform J Political Science > JS Local government Municipal government |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Pemerintahan |
| Depositing User: | Yasinta Kalo |
| Date Deposited: | 20 Oct 2025 02:43 |
| Last Modified: | 20 Oct 2025 02:43 |
| URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/20055 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
