Abortus Provocatus: Sebuah Pembunuhan Yang Disengaja Dan Langsung Menurut Ensiklik Evangelium Vitae Artikel 58

MAUMABE, Honoratus (2018) Abortus Provocatus: Sebuah Pembunuhan Yang Disengaja Dan Langsung Menurut Ensiklik Evangelium Vitae Artikel 58. Diploma thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (337kB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (205kB)
[img] Text
Bab II.pdf

Download (422kB)
[img] Text
Bab III.pdf

Download (215kB)
[img] Text
Bab IV.pdf

Download (434kB)
[img] Text
Bab V.pdf

Download (374kB)

Abstract

Dewasa ini persoalan kemanusiaan semakin banyak dan semakin kompleks. Ironisnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang pada hakikatnya bertujuan untuk memberi solusi atas persoalan hidup manusia, justru banyak memberi andil bagi munculnya persoalan humanisme. Harkat dan martabat hidup manusiawi kini ditempatkan pada posisi yang lebih rendah. Manusia digunakan sebagai suatu objek dan sarana bagi manusia lainnya demi tujuan yang hendak dicapainya. Dan hal ini menyebabkan humanisme semakin tergerus. Dunia sekarang menghadapi berbagai macam ancaman terhadap harkat dan martabat hidup manusiawi. Salah satu bentuk ancaman terhadap kemanusiaan yang kini sedang marak terjadi adalah persoalan aborsi. Pribadi manusia yang lemah dan tidak bersalah dibunuh secara kejam dan tragis pada awal hidupnya. Janin digunakan sebagai sarana untuk mencapai berbagai macam tujuan, misalnya sarana untuk menyelamatkan nyawa ibu dan lain sebagainya. Berbagai media massa baik lokal maupun nasional seringkali dihiasi dengan berita-berita seputar permasalahan aborsi. Aborsi merupakan permasalahan etika dan moral yang menjadi perdebatan seru dan serius dewasa ini. Perdebatan yang sering terjadi adalah pertanyaan seputar status janin yang ada dalam kandungan, tentang apakah aborsi itu membunuh makhluk manusia atau tidak, dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Kelompok yang menolak aborsi (pro life), mengemukakan pendapat mereka bahwa kehidupan (pribadi manusia) mulai terbentuk ix pada saat terjadinya pembuahan (konsepsi), dan bahwa pemutusan kehidupan manusia yang tak bersalah secara langsung selalu salah. Perdebatan yang terjadi seputar persoalan aborsi, umumnya bertitik tolak pada pertanyaan dasar dan utama mengenai status janin yang ada di dalam kandungan ibu. Apakah aborsi itu membunuh makhluk manusia atau tidak? Banyak pendapat yang muncul untuk menjawabi pertanyaan ini. Salah satu ekstrem yang muncul menyatakan bahwa janin bukan merupakan pribadi manusia, dan karena itu tindakan aborsi diperbolehkan. Pendapat lain lagi yakni menyangkut teori late animation, di mana animasi jiwa rohani menurut pendapat ini baru muncul pada saat-saat tertentu dari kehamilan. Ada saat di mana janin itu tidak memiliki jiwa dan karenanya aborsi diizinkan, dan baru pada saat tertentu janin itu memiliki jiwa. Dari kelompok pro life, tanggapan yang muncul menyatakan bahwa kehidupan mulai terbentuk pada saat terjadinya pembuahan, dan karena itu pemutusan kehidupan manusia lewat tindakan aborsi selalu salah. Tindakan aborsi sendiri dibedakan atas aborsi yang tidak disengaja/aborsi spontan (abortus spontaneous) dan aborsi yang disengaja (abortus provocatus). Abortus spontaneous adalah aborsi yang terjadi secara alamiah dan tanpa campur tangan pihak lain di dalamnya (tenaga medis, obat-obatan dan lain sebagainya). Sedangkan abortus provocatus berarti tindakan aborsi yang dilakukan secara sengaja, tahu dan mau dan atas dasar kehendak, serta melibatkan pihak lain. Terhadap dua macam aborsi ini, umumnya yang diterima oleh kelompok pro life adalah aborsi spontan yang terjadi secara alamiah. Terdapat beberapa alasan yang seringkali digunakan untuk membuat pembenaran-pembenaran terhadap tindakan abortus provocatus. Alasan pertama yakni menyangkut indikasi medis (terapeutik), di mana aborsi dilakukan apabila kehamilan membawa ancaman yang serius bagi kehidupan si ibu. Alasan lain lagi yakni menyangkut x indikasi sosio-ekonomis, di mana anak yang akan lahir dipandang sebagai beban sosial bagi keluarga atau bagi ibunya sendiri. Ada juga indikasi eugenis di mana bayi yang akan lahir mengidap cacat fisik yang berat, atau juga aborsi dengan indikasi etis (kriminologis) yang sering dilakukan terhadap seorang perempuan yang menjadi korban pemerkosaan. Dari antara alasan-alasan yang sering digunakan ini, aborsi dengan indikasi sosioekonomis, eugenis dan etis sama sekali tidak diterima oleh pandangan moral Katolik, apapun keadaannya. Sedangkan aborsi dengan indikasi medis (demi kesehatan ibu), banyak kali menjadi suatu dilema moral dan pergulatan yang berat. Di satu pihak apabila kehamilan dilanjutkan maka akan menjadi ancaman serius bagi kehidupan ibu. Di lain pihak apabila aborsi dilakukan terhadap janin yang ada dalam kandungan, maka itu sama halnya dengan tindakan pembunuhan. Aborsi selalu merupakan kejahatan pembunuhan terhadap pribadi manusia pada tahap awal hidupnya. Aborsi dengan indikasi terapeutik dibedakan atas terapeutik langsung dan terapeutik tidak langsung. Terapeutik langsung dimaksudkan bahwa untuk menyelamatkan nyawa ibu, maka tindakan medis yang dilakukan secara langsung ditujukan kepada janin yang ada dalam kandungan. Sedangkan terapeutik tidak langsung dimaksudkan bahwa tindakan medis yang dilakukan pertama-tama bertujuan untuk menyembuhkan ibu dari penyakitnya. Abortus provocatus sebagai sebuah tindakan manusiawi (actus humanus) yang dilakukan dengan tahu dan mau serta atas dasar kehendak, dalam penilaian moral ternyata merupakan sebuah perbuatan yang salah, buruk dan jahat. Objek (finis operis) dari tindakan ini sendiri adalah jahat, di mana pengeluaran dengan kekerasan makhluk manusia yang masih berupa janin dari dalam kandungan dengan alasan tertentu. Moral Katolik mengajarkan bahwa betapa pun alasan yang dikemukakan terhadap perbuatan ini adalah baik, tetapi tidak mengubah kenyataan yang ada bahwa tindakan ini de facto

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: Osa Yumida
Date Deposited: 10 Mar 2020 04:32
Last Modified: 10 Mar 2020 04:32
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/2110

Actions (login required)

View Item View Item