Keluarga Sebagai Pendidik Pertama Iman Anak Prasekolah Dasar Menurut Dekrit Apostolicam Actuositatem Artikel 11

BILI, Martinus (2017) Keluarga Sebagai Pendidik Pertama Iman Anak Prasekolah Dasar Menurut Dekrit Apostolicam Actuositatem Artikel 11. Diploma thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (372kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (235kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (233kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (219kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (406kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (265kB)

Abstract

Keluarga merupakan sel utama dan sangat vital dalam masyarakat. Eksistensi masyarakat ditentukan oleh keluarga. Keluarga merupakan sel terkecil dan terpenting. Konsili Vatikan II, melalui dekrit Apostolicam Actuositatem, tentang kerasulan awam menegaskan bahwa keluarga merupakan “persekutuan suami istri yang menjadi asal-mula dan dasar masyarakat manusia, dan berkat rahmat-Nya menjadikannya sakramen agung dalam Kristus dan dalam Gereja (Lih. Ef 5:32)” Para sosiolog mengatakan bahwa dapat ada, dan benar-benar ada bentuk-bentuk keluarga yang berbeda-beda, berjenjang dari apa yang disebut sebagai keluarga inti hingga keluarga besar. Keluarga inti terdiri dari suami dan istri yang bersatu dalam ikatan perkawinan bersama dengan anak-anak yang dilahirkan dari persatuan mereka. Sedangkan keluarga besar dapat dipahami dalam lingkup pergaulan yang lebih luas seperti perkumpulan dalam masyarakat, komunitas, perkumpulan dalam sekolah. Dari keluarga-keluarga inilah yang membentuk masyarakat. Keluarga juga merupakan sakramen Agung dalam Kristus dan dalam Gereja. Kesetian suami-istri pada janji perkawinan menjadi tanda kehadiran Kristus yang setia kepada mempelainya yaitu Gereja. Oleh karena itu, keluarga harus menjadi sakramen Agung dalam Gereja yang memancarkan nilia-nilai Kristiani. Selanjutnya Konsili suci, menyebutkan bidang-bidang kerasulan awam. Salah satu bidang kerasulan awam adalah keluarga. Keluarga merupakan basis utama dalam masyarakat dan Gereja. Oleh karena itu keluarga dapat disebut Gereja Rumah Tangga. Sebagai Gereja mini, keluarga mendapat tugas kerasulan untuk mendidik anak-anak. Tugas ini merupakan pelaksanaan janji perkawinan untuk setia, melahirkan serta mendidik anak-anak. Salah satu bentuk pendidikan adalah pendidikan iman. Melalui pendidikan anak, keluarga menurun viii nilai-nilia manusiawi dan mengajarkan nilia-nilia Kristiani. Nilia-nilia Kristiani terpancar melalui cinta kasih timbal balik antara suami dan istri serta anak-anak. Pendidikan iman bagi seorang anak dapat berlangsung di dalam rumah, lingkungan masyarakat dan sekolah. Tujuan dari pendidikan adalah untuk memanusiakan manusia. Tugas kerasulan keluarga melalui pendidikan iman anak bertujuan untuk menghidupi nilai kerjaan Allah. Selain pelaksanaan tugas mewartakan kasih Kristus dalam keluarga sendiri, tugas pengajaran keluarga dalam rumah bertujuan untuk mempersiapkan masa depan anak. Anakanak merupakan masa depan Gereja dan Negara. Pendidikan iman anak secara dini dalam keluarga membawa pada proses pertumbuhan dan perkembangan iman anak yang utuh, baik secara kognitif, afektif, maupun perilaku dan kehendaknya dalam menghayati apa yang diimaninya. Tanggungjawab keluarga sebagai pendidik, secara keseluruhan bermula ketika anak berada dalam kandungan ibunya hingga anak itu lahir dan bertumbuh besar menjadi dewasa. Pendidikan iman anak akan benar-benar kondusif jika dilakukan ketika anak berusia 3-5 tahun. Pendidikan iman anak dapat dilakukan melalui doa bersama dalam keluarga, berkateksese, kebaktian, menceritakan cerita Kitab Suci sebagai pengantar tidur anak serta rajin mengikuti perayaan Ekaristi. Kegiatan rohani dalam keluarga merupakan pelajaran yang hidup tentang iman. Melalui karya-karya rohani, keluarga dapat memancarkan nilai-nilai sakramental perkawinan mereka. Pendidikan Anak Usia Dini / PAUD, atau pendidikan pada usia prasekolah dasar, bertujuan untuk menanam nilai-nilai yang hakiki dalam diri anak. Pada usi ini anak sudah mulai membentuk pemikirannya; pada awalnya yang hanya mengenal orang-orang lewat tatapan, perasaan dan sentuhan, kini anak mulai memikirkan siapa dan apa yang dirasakannya. Pemikirannya mulai dibentuk oleh alam sekitar. Tahap ini disebut sebagai tahap kepercayaan Intuitif-Proyektif karena ditandai dengan hidup yang penuh fantasi dan ix proses imitasi atau tiruan di mana secara kuat dan parmanen si anak dapat dipengaruhi oleh contoh-contoh suasana hati, perbuatan dan cerita-cerita dari kepercayaan eksistensial yang dapat dilihat pada orang-orang dewasa yang paling dikenal dan dicintai oleh anak itu. Peran orang tua sangat penting dalam memberikan pendidikan iman. Pertumbuhan dan perkembangan iman anak kepada Tuhan merupakan dambaan setiap orangtua dalam kehidupannya. Untuk mencapai iman yang demikian orang tua mencari cara untuk menempa dan membentuk serta membangun iman anaknya. Pada era post modern ini, banyak orang tua di kota yang sesungguhnya menjadi pendidik utama, tidak lagi menjalankan tugas dengan baik. Misalnya dengan alasan kesibukan yang tinggi, orang tua menyerahkan tugas dan tanggung jawab sepenuhnya kepada pembantu rumah tangga. Pembantu rumah tangga inilah sebagai pengganti dari apa yang sebenarnya menjadi tugas dan peran utama dari orang tua dalam mendidik iman anak. Fenomena ini merupakan suatu problem yang serius dan tidak asing lagi di kota-kota besar yang penuh dengan persaingan. Banyak orang tua menggunakan begitu banyak waktu dan mengarahkan seluruh tenaganya untuk bekerja dengan harapan untuk menghasilkan upah yang besar. Keinginan untuk bekerja dengan upah besar inilah, yang menyebabkan orang tua lari dari tanggung jawabnya yang utama sebagai pendidik pertama. Akibatnya muncul kerenggangan hubungan yang sangat mencolok di antara orang tua dan anak; orang tua merasa terasing dari anak-anaknya dan sebaliknya, anak-anak merasa terasing pula dari orang tuanya. Kegiatan rohani dalam keluarga menjadi terlupakan dan terabaikan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: Osa Yumida
Date Deposited: 10 Mar 2020 05:39
Last Modified: 10 Mar 2020 05:39
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/2118

Actions (login required)

View Item View Item