“Hukum Cinta Kasih Yesus Dan Relevansinya Bagi Komunitas Umat Basis (Analisis Eksegetis Atas Teks Markus 12:28-34)”.

REDA, Yosefino Rhiti (2025) “Hukum Cinta Kasih Yesus Dan Relevansinya Bagi Komunitas Umat Basis (Analisis Eksegetis Atas Teks Markus 12:28-34)”. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (879kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (483kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (348kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (695kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (397kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (311kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (573kB)

Abstract

Cinta kepada Allah dan sesama manusia merupakan hukum yang terbesar dalam ajaran Kristiani. Yesus sendiri mengajarkan bahwa hukum terbesar, yang menjadi landasan kehidupan Kristiani ialah, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan, serta mengasihi sesama seperti diri sendiri. Bersumber dari Injil-Injil sinoptik, perintah cinta kasih yang diamanatkan oleh Yesus merupakan hukum yang pertama dan utama, juga inti dari spiritualitas Yesus yang harus diimplementasikan oleh setiap umat beriman Kristiani. Di tengah perkembangan dunia yang semakin kompleks dan dinamis, cinta kasih sering mengalami distorsi dan tantangan dalam penerapannya. Kurangnya pemahaman akan hukum cinta kasih menimbulkan tumbuhnya sikap orang-orang tertentu untuk dapat melakukan tindakan kekerasan dan ancaman terhadap pihak-pihak yang bersangkutan. Konflik dan perselisihan, kegagalan membantu orang lain (amal kasih), diskriminasi dan eksklusivisme, serta kurangnya empati dan pengertian merupakan masalah-masalah sosial yang terjadi saat ini. Komunitas umat basis (KUB) atau komunitas basis Gerejawi (KBG) merupakan persekutuan umat beriman di dalam Gereja Katolik yang selalu dan senantiasa berusaha menumbuhkembangkan cara hidup kristiani yang menekankan pentingnya kebersamaan, kesatuan dan kerja sama, yang berbeda jauh dengan sikap hidup mementingkan diri sendiri (individualistis), dan tidak peduli dengan orang lain (egois). Permasalahan-permasalahan yang terjadi di komunitas umat basis secara tidak langsung mau menyatakan bahwa realitas yang ada, kontras dengan pengertian tentang KUB pada umumnya. Contoh permasalahan-permasalahan yang seringkali timbul di KUB, yang diakibatkan oleh minimnya pemahaman tentang perintah kasih yang diajarkan oleh Yesus ialah; konflik dan perselisihan, egoisme dan individualisme, kurangnya empati dan pengertian, kurangnya keharmonisan dan kesatuan, serta munculnya sikap dan tindakan untuk menjelekkan dan menyusahkan orang lain. Dalam menghadapi berbagai permasalahan-permasalahan sosial yang sering terjadi, ajaran cinta kasih yang diajarkan oleh Yesus dalam Markus 12:28-34 menjadi sangat relevan dan penting untuk dikaji dan dipahami secara mendalam. Penelitian ini membahas hukum cinta kasih Yesus sebagaimana tertulis dalam Markus 12:28-34 dan relevansinya bagi komunitas umat basis (KUB). Melalui pendekatan eksegetis, penelitian ini bertujuan untuk memahami makna dan implikasi ajaran Yesus mengenai kasih kepada Allah dan sesama dalam konteks komunitas iman yang hidup di tengah masyarakat. Dalam melakukan penyusunan dan penyelesaian tulisan ini, peneliti menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan berbagai macam sumber, seperti buku-buku, jurnal, Kitab Suci dan berusaha mencari data yang ada, berkaitan dengan tema yang akan dibahas. Melalui penelitian kepustakaan, penulis berusaha untuk melakukan penelitian yang bersifat historis kritis, seperti yang diajarkan oleh dosen pengampu mata kuliah Sejarah Deuteronomium, yaitu Rm. Mikhael Valens Boy. Hasil analisis menunjukkan bahwa hukum cinta kasih yang diajarkan Yesus menegaskan kesatuan antara kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama sebagai inti dari kehidupan beriman. Dalam konteks komunitas umat basis, ajaran ini menjadi pedoman utama dalam membangun relasi yang harmonis, memperkuat solidaritas, serta mendorong keterlibatan aktif dalam kehidupan sosial dan gerejawi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hukum cinta kasih Yesus memiliki relevansi yang kuat bagi komunitas umat basis, terutama dalam membentuk pola hidup yang berlandaskan kasih, persaudaraan, dan kepedulian terhadap sesama. Oleh karena itu, penerapan ajaran ini di dalam kehidupan komunitas menjadi kunci dalam mewujudkan iman yang otentik dan transformatif.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Cinta Kasih, KUB (komunitas umat basis), Markus 12:28-34, Yesus.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: YOSEFINO RHITI REDA
Date Deposited: 25 Sep 2025 07:12
Last Modified: 25 Sep 2025 07:12
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/21694

Actions (login required)

View Item View Item