LAFU, Stanislaus (2025) Penerapan Sanksi Medisinal kepada Umat Beriman Katolik yang Melakukan Tindakan Kejahatan Moral Sesuai Kanon 1312 §1 Kitab Hukum Kanonik 1983. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (583kB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (417kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (628kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (549kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (606kB) |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (146kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT BEBAS PLAGIAT.pdf Download (1MB) |
Abstract
Gereja Katolik, sebagai salah satu lembaga keagamaan terbesar di dunia, telah lama menjadi tempat bagi umatnya untuk mencari kedamaian, petunjuk dan pertolongan moral. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, Gereja Katolik menjadi sorotan karena kasus-kasus kejahatan moral yang melibatkan sejumlah anggotanya, termasuk rohaniawan dan pejabat Gereja. Kejahatan-kejahatan ini telah menimbulkan kontroversi dan mengguncang keyakinan banyak umat Katolik di seluruh dunia. Salah satu instrumen utama yang digunakan Gereja untuk menangani pelanggaran moral adalah sistem hukum yang terangkum dalam Kitab Hukum Kanonik 1983. Kitab ini tidak hanya menjadi pedoman normatif, tetapi juga menjadi sarana disiplin dan pembinaan bagi umat beriman Kristiani. Salah satu aspek penting yang diatur dalam Kitab Hukum Kanonik 1983 adalah penerapan sanksi medisinal. Sanksi menjadi instrumen yang sangat penting dalam penegakan norma-norma hukum dan moral Gereja, sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian awal tadi. Dalam buku VI Kitab Hukum Kanonik 1983 kanon 1312, dijelaskan bahwa Gereja memiliki sanksi-sanksi hukuman yang dapat dijatuhkan kepada umat beriman Kristiani apabila melakukan tindak kejahatan. Sanksi-sanksi hukuman dalam Gereja dibagi menjadi dua bagian yakni: hukuman-hukuman medisinal dan hukuman-hukuman silih. Sanksi hukuman medisinal merupakan salah satu jenis sanksi dalam hukum kanon yang mempunyai peran penting dalam menangani pelanggaran moral yang dilakukan umat Katolik. Sanksi ini tidak menitikberatkan pada hukuman, namun juga pada aspek reparasi bagi pelaku tindak kejahatan moral dalam Gereja tersebut. Melalui Kitab Hukum Kanonik 1983 kanon 1312 §1 secara jelas dapat dipahami bahwa umat beriman Kristiani (Katolik) yang melakukan tindakan kejahatan moral dapat dikenakan sanksi hukuman-hukuman medisinal. Sanksi hukuman medisinal merupakan salah satu jenis sanksi dalam hukum kanon yang mempunyai peran penting dalam menangani pelanggaran moral yang dilakukan umat Katolik. Sanksi medisinal tidak berfokus pada hukuman semata, namun sanksi tersebut juga berfokus pada aspek reparasi terhadap pelaku kejahatan moral dalam Gereja. Sanksi medisinal diterapkan dalam Gereja sebagai sarana dalam membantu pelaku tindak kejahatan tersebut untuk kembali ke jalan yang benar dan memulihkan hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama. Sanksi Hukuman Medisinal dibuat atau diterapkan untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit (pelanggaran) dan menjadi sarana pertobatan pelaku tindak kejahatan tersebut, sehingga kesejahteraan bersama dipulihkan kembali. Perlu untuk dipahami juga bahwa sanksi medisinal ini tidak serta merta langsung dikenakan begitu saja, jika sebelum itu pelaku pelanggaran belum pernah diperingati sama sekali, peringatan sekurang-kurangnya satu kali. Terdapat tiga macam Sanksi Medisinal (Censura), yakni hukuman ekskomunikasi, interdik dan suspensi. Berdasarkan uraian di atas maka penulis memilih judul “PENERAPAN SANKSI MEDISINAL KEPADA UMAT KATOLIK YANG MELAKUKAN TINDAKAN KEJAHATAN MORAL SESUAI KANON 1312 §1 KITAB HUKUM KANONIK 1983.” Metode penelitian yang dipakai penulis dalam menyelesaikan tulisan ini adalah studi kepustakaan. Melalui metode ini penulis sedemikian rupa berusaha mencari dan mengumpulkan data-data penting dari berbagai literatur yang memiliki kaitan dengan tema dari tulisan ini. Data-data yang telah terkumpul kemudian diolah dan diuraikan secara baik dan teratur sehingga menjadi sebuah tulisan ilmiah yang layak. Di samping itu, penulis juga menerapkan teknik interpretasi, induksi, deduksi, koherensi internal, dan deskripsi untuk menguraikan penerapan sanksi medisinal kepada umat Katolik yang melakukan tindakan kejahatan moral sesuai dengan ketentuan Kanon 1312 §1 Kitab Hukum Kanonik 1983.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible |
| Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
| Depositing User: | Stanislaus Lafu |
| Date Deposited: | 30 Oct 2025 06:54 |
| Last Modified: | 30 Oct 2025 06:54 |
| URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/21891 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
