Peran Fukun Dan Dato Dalam Penyelesaian Konflik Moruk Malu Suku Leoklaran Dan Suku Fatisin Lawalu Pada Masyarakat Adat Desa Kamanasa Di Kabupaten Malaka

LEBOK, Yohanes Mardianus Nahak (2025) Peran Fukun Dan Dato Dalam Penyelesaian Konflik Moruk Malu Suku Leoklaran Dan Suku Fatisin Lawalu Pada Masyarakat Adat Desa Kamanasa Di Kabupaten Malaka. Undergraduate thesis, Universitas Katholik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (861kB)
	Text BAB I.pdf Download (431kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (882kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (324kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (447kB)
	Text BAB V.pdf Download (206kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT KETERANGAN BEBAS PELAGIAT.pdf Download (590kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kuatnya peran Fukun dan Dato dalam menyelesaikan konflik sosial di masyarakat adat Desa Kamanasa, Kabupaten Malaka.Konflik yang dikenal dengan sebutan Moruk Malu merupakan bentuk pelanggaran adat yang berdampak serius terhadap pelaku, korban, dan komunitas secara keseluruhan.Tokoh adat seperti Fukun dan Dato memainkan peran sentral dalam menyelesaikan konflik ini dengan menjalankan fungsi sebagai mediator dan hakim adat.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Fukun dan Dato dalam penyelesaian konflik Moruk Malu antara Suku Leoklaran dan Fatisin Lawalu, dengan menitikberatkan pada sistem hukum adat yang berlaku dan diterima oleh masyarakat setempat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan hukum empiris dengan menggabungkan pendekatan sejarah dan sosiologis.Data dikumpulkan melalui wawancara langsung, observasi lapangan, serta studi dokumentasi.Penelitian ini menggunakan teori Living Law yang menekankan pentingnya hukum yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, Teori Konflik dan Teori Peran. Selain itu, landasan konsep mengenai peran sosial, penyelesaian konflik, serta struktur masyarakat adat menjadi bagian penting dalam kerangka berpikir penelitian.Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif guna memahami secara mendalam pengalaman masyarakat dalam menyelesaikan konflik berbasis adat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyelesaian konflik Moruk Malu tidak hanya bersifat simbolis, tetapi memiliki struktur dan mekanisme yang sangat sistematis dan sakral. Prosedur penyelesaian dimulai dari adanya inisiatif damai oleh keluarga, pelibatan mediator, hingga pemanggilan tokoh adat yang bertindak sebagai penengah dan penentu keputusan.Fukun dan Dato memainkan peran penting dalam menegakkan hukum adat dengan memberikan sanksi berdasarkan tingkat pelanggaran, serta memastikan bahwa semua pihak mematuhi putusan yang telah disepakati secara adat. Keputusan tersebut bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat, mencerminkan tingginya penghormatan terhadap otoritas adat.. Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran,Fukun dan Dato berperan sangat penting dalam menyelesaikan konflik Moruk malu dimana Fukun dan Dato berperan dalam menyelesaikan dan mempertimbang serta memberikan sanksi kepada pelaku dan pihak korban. Dalam penyelesaian konflik Moruk Malu yang sedang dihadapi tetuaadat (hakim adat) dengan menggunakan pendekatan hukum adat, dimana tetua adat harus berpegang pada tiga asas pokok yaitu asas kerukunan, kepatutan dan keselarasan yang menjadi pedoman dalam mencarikan pemecahan terhadap persoalan adat yang dihadapi. Disarankan bagi pemerintah desa, tokoh adat dan masyarakat desa adat hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan srategi penyelesain konflik yang efektif di masyarakatkan adat serta dapat membantu peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya lembaga adat dalam menyelesaikan konflik Moruk Malu di masyarakat adat.

Actions (login required)

View Item