Politik Kekuasaan Niccolo Machiavelli dalam Sang Penguasa dan Representasinya dalam Film Dirty Vote

MANHITU, Anastasius Alfaro (2025) Politik Kekuasaan Niccolo Machiavelli dalam Sang Penguasa dan Representasinya dalam Film Dirty Vote. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (429kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (407kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (357kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (588kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (295kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT BEBAS PLAGIAT.pdf

Download (203kB)

Abstract

Indonesia sebagai negara demokrasi menjadikan integritas pemilu sebagai prinsip yang tidak bisa ditawar atau dinegosiasikan. Namun, praktik politik kerap diwarnai kejanggalan yang mengancam prinsip dasar pemilu seperti hak pilih universal, kesetaraan politik, serta transparansi. Fenomena ini mencerminkan pertarungan antara elit penguasa yang berupaya mempertahankan dominasi dan calon pemimpin baru yang mendambakan transisi kekuasaan. Konteks inilah yang mendorong penelitian ini mengangkat pemikiran Niccolo Machiavelli, filsuf Renaisans yang dikenal dengan analisis politik realis dan pragmatis. Karyanya, Il Principe (Sang Penguasa), menjadi landasan teoretis untuk memahami cara memperoleh, mempertahankan, dan menggunakan kekuasaan—bahkan dengan metode yang dianggap tidak etis. Machiavelli memisahkan etika dari politik, menekankan bahwa tujuan kekuasaan (seperti stabilitas dan kelangsungan pemerintahan) dapat membenarkan cara-cara kontroversial. Pemikiran ini relevan dikaji dalam konteks politik Indonesia, terutama melalui film Dirty Vote (2024) yang menyoroti praktik kecurangan pemilu. Film ini menjadi representasi modern dari prinsip Machiavellian, di mana moralitas sering dikorbankan demi kepentingan kekuasaan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menggali konsep politik kekuasaan Machiavelli dalam Il Principe, khususnya terkait strategi memperoleh, mempertahankan, dan melegitimasi kekuasaan; (2) Menganalisis representasi prinsip Machiavellian dalam film Dirty Vote, termasuk bagaimana dinamika kekuasaan, tipu daya, dan konflik politik dalam film tersebut merefleksikan realitas sistem demokrasi Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. menggunakan metode kepustakaan, dengan analisis teks Il Principe (Sang Penguasa) terhadap film Dirty Vote. Temuan menunjukkan bahwa konsep Machiavelli tentang politik kekuasaan terwakili secara nyata dalam film tersebut. Pertama, Dirty Vote mengungkap praktik eksternalisasi kekuasaan melalui manipulasi informasi, intimidasi, dan kooptasi institusi untuk memengaruhi hasil pemilu. Kedua, objektivasi terlihat dari normalisasi kecurangan sebagai bagian dari struktur politik yang mengakar, di mana elit menganggap tindakan amoral sebagai "kebutuhan" untuk mempertahankan status quo. Ketiga, internalisasi tercermin dari respons masyarakat yang apatis atau justru terpengaruh untuk ikut dalam permainan politik jenis ini. Film ini juga menegaskan prinsip Machiavelli bahwa penguasa harus memahami aspirasi rakyat, tetapi sekaligus menggunakan instrumen kekuasaan untuk mengontrol narasi publik. Contohnya, karakter dalam film menggunakan retorika populisme untuk membangun citra, sementara di balik layar melakukan transaksi politik yang bertentangan dengan nilai demokrasi. Namun, Dirty Vote tidak hanya menjadi kritik pasif; film ini berfungsi sebagai alat edukasi politik yang mendorong kesadaran masyarakat untuk menuntut transparansi dan akuntabilitas. Penelitian menyimpulkan bahwa prinsip Machiavellian dalam Sang Penguasa masih relevan untuk menganalisis dinamika kekuasaan kontemporer, termasuk di Indonesia. Film Dirty Vote (disutradarai Dhandy Dwi Laksono) menjadi cermin bagaimana etika politik dikorbankan demi ambisi kekuasaan, sejalan dengan pandangan Machiavelli. Namun, di sisi lain, film ini juga menawarkan resistensi dengan membongkar praktik korup dan mendorong partisipasi publik dalam gerakan anti-korupsi. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya reformasi sistemik untuk memperkuat integritas pemilu, serta pendidikan politik yang mengedepankan nilai-nilai demokrasi substantif. Dengan demikian, meski Machiavelli melegitimasi tindakan pragmatis dalam politik, transparansi dan partisipasi aktif masyarakat tetap menjadi kunci untuk mencegah tirani kekuasaan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
J Political Science > JA Political science (General)
P Language and Literature > PN Literature (General) > PN2000 Dramatic representation. The Theater
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: Anastasius Alfaro Manhitu
Date Deposited: 09 Oct 2025 01:15
Last Modified: 09 Oct 2025 01:15
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/22400

Actions (login required)

View Item View Item