Makna Simbolis Dalam Tradisi Peminangan Adat Sumba Barat Daya (Studi Kasus Pada Masyarakat Sumba Barat Daya Di Kelurahan Oepura Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT)

SAIRO, Soleman (2019) Makna Simbolis Dalam Tradisi Peminangan Adat Sumba Barat Daya (Studi Kasus Pada Masyarakat Sumba Barat Daya Di Kelurahan Oepura Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT). Diploma thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (562kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (327kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (241kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (212kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (490kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (248kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (196kB)

Abstract

Salah satu tradisi budaya leluhur yang masih dilestarikan sampai saat ini, yang dibawa oleh masyarakat Sumba Barat Daya yang hidup dan menetap di Kota Kupang adalah, tradisi Peminangan Adat Sumba Barat Daya. Dari hasil wawancara dengan bapak Alex Tanggela, beliau mengatakan bahwa, makna yang terkandung dalam simbolis seserahan dalam peminangan adat Sumba Barat Daya, memiliki makna sosial dan personal, artinya dari kedua belah pihak saling menghargai, memberi, dan saling menghormati antara invidu yang satu dengan yang lain, dan sebagai penghargaan untuk bekal masa depan individu tersebut. Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui apa makna simbolis dalam tradisi peminangan adat Sumba Barat Daya, dengan rumusan masalah berikut, bagaimana makna simbolis dalam tradisi peminangan adat Sumba Barat Daya pada masyarakat Sumba Barat Daya di Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang? landasan konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep penelitian terdahulu, konsep komunikasi, konsep makna, konsep tradisi, teori interakaksionalisme simbolik. Dalam Penelitian ini penulis menggunakan metode desktriptif kualitatif. untuk memperoleh data penelitian, penulis menggunakan metode wawancara dan observasi. Hasil data lapangan akan dianalisis dengan tetap berpihak substansi serta tujuan penelitian yaitu, makna simbolis dalam tradisi peminangan adat Sumba Barat Daya dengan indikator yang digunakan adalah parang, kain, mata api/babi dan uang/ hewan dalam amplop. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam tradisi peminangan adat Sumba Barat Daya merupakan suatu tradisi yang diwariskan dari nenek moyang yang dibawa sampai di Kota Kupang, sehingga sampai sekarang tradisi ini masih dipakai dalam proses peminangan. Makna yang terkandung dalam simbolis yang ada pada proses peminangan Sumba Barat Daya terkandung makna sosial dan personal artinya kedua belah pihak keluarga adanya saling menghargai, menghormati dan memberi satu sama lain sehingga proses peminangan ini bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan persetujuan kedua keluarga. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tradisi peminangan adat Sumba Barat Daya merupakan tradisi yang menghubungkan dua keluarga yang didalamnya terdapat rasa saling menghargai, menghormati dan memberi antara kedua belah pihak keluarga maupun individu yang ada dalam proses peminangan adat Sumba Barat Daya. Penulis menyarankan agar tradisi peminangan ini janganlah dilupakan oleh masyarakat Sumba Barat Daya yang ada di Kelurahan Oepura maupun diluar daerah yang sedang merantau, sehingga tradisi ini akan terus melekat sebagai salah satu penghargaan dan upaya pelestarian budaya lokal Sumba Barat Daya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BH Aesthetics
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: S.Kom Sela Mikado
Date Deposited: 19 Mar 2020 02:16
Last Modified: 19 Mar 2020 02:16
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/2285

Actions (login required)

View Item View Item