Tinjauan Kriminologis Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Transpuan di Kota Kupang

KERAF, Oktovianus Arrianto Melu (2025) Tinjauan Kriminologis Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Transpuan di Kota Kupang. Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

	Text ABSTRAK.pdf Download (645kB)
	Text BAB I.pdf Download (341kB)
	Text BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (374kB)
	Text BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (216kB)
	Text BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (392kB)
	Text BAB V.pdf Download (208kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA DAN SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIASI.pdf Download (490kB)

Abstract

Tindak pidana pembunuhan terhadap transpuan di Kota Kupang mencerminkan kompleksitas persoalan sosial yang melibatkan diskriminasi, stigma gender, tekanan psikologis, serta lemahnya pemahaman masyarakat terhadap keberagaman identitas gender. Transpuan sebagai kelompok minoritas gender sering kali menjadi korban kekerasan berbasis kebencian, baik secara verbal, fisik, maupun simbolik. Salah satu kasus yang menonjol terjadi pada Desember 2023 dengan korban bernama Desy Aurelia. Kejadian tersebut menjadi dasar penting dalam melakukan analisis kriminologis terhadap faktor-faktor yang mendorong pelaku melakukan tindak pidana pembunuhan serta menelaah strategi penanggulangan kejahatan terhadap kelompok rentan ini. Rumusan masalah dalam penelitian ini mencakup dua hal utama, yaitu: faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tindak pidana pembunuhan transpuan di Kota Kupang, dan upaya penanggulangan terhadap tindak pidana tersebut dilakukan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis secara mendalam penyebab terjadinya pembunuhan terhadap transpuan serta mengkaji efektivitas langkah-langkah yang telah dan dapat dilakukan oleh berbagai pihak untuk menanggulangi kejahatan tersebut, baik melalui pendekatan penal maupun non-penal. Penelitian ini menggunakan metode hukum empiris dengan pendekatan yuridis- sosiologis. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan pelaku, penyidik Polresta Kupang Kota, serta studi pustaka dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif, untuk mengungkap hubungan antara kondisi sosial-budaya masyarakat, situasi psikologis pelaku, dan struktur penegakan hukum dengan terjadinya pembunuhan terhadap transpuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembunuhan terhadap transpuan didorong oleh berbagai faktor seperti pengaruh alkohol, tekanan emosional, diskriminasi sosial terhadap identitas gender korban, serta lingkungan yang permisif terhadap kekerasan. Pelaku mengakui bahwa tindakan mereka dilakukan dalam kondisi tidak sadar akibat mabuk, serta dipengaruhi oleh masalah pribadi dan pandangan negatif lingkungan sekitar terhadap transpuan. Dari sisi penegakan hukum, upaya penal telah dilakukan melalui proses penangkapan dan penahanan yang cepat. Namun demikian, upaya non- penal berupa edukasi masyarakat tentang kesetaraan gender dan hak kelompok minoritas masih belum optimal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tindak pidana pembunuhan terhadap transpuan bukan semata-mata merupakan perbuatan individu, melainkan juga hasil dari proses sosial yang menormalisasi kekerasan terhadap kelompok rentan. Oleh karena itu, disarankan agar aparat penegak hukum lebih konsisten dalam menegakkan hukum dengan pendekatan sensitif gender, pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan perlindungan terhadap kelompok minoritas gender, masyarakat meningkatkan pemahaman terhadap keberagaman gender melalui edukasi, serta komunitas dan LSM turut berperan dalam memperkuat sistem pelaporan dan perlindungan korban. Penanggulangan kejahatan terhadap transpuan harus bersifat holistik, lintas sektor, dan berbasis pada pendekatan multidisipliner.

Actions (login required)

View Item