Persepsi Remaja Desa Kote Noemuti Mengenai Tradisi kure pada Masa Paskah (Studi Kasus Komunikasi Budaya Pada Remaja Desa Kote Noemuti, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara).

OBE, Miranda Aquilina Hania (2020) Persepsi Remaja Desa Kote Noemuti Mengenai Tradisi kure pada Masa Paskah (Studi Kasus Komunikasi Budaya Pada Remaja Desa Kote Noemuti, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara). Diploma thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (811kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (279kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (255kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (37kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (802kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (251kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (24kB)

Abstract

Masyarakat desa Kote Noemuti memiliki suatu tradisi yang selalu dijalankan setiap tahunnya, nama tradisi tersebut adalahtradisi Kure.TradisiKurediartikan oleh masyarakat setempat khususnya remaja desa Kote Noemuti sebagai suatu tradisi berdoa secara bergilir dari satu rumah adat ke rumah adat yang lainnya pada masa Paskah. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui tentang “ Bagaimana persepsi remaja desa Kote Noemuti mengenai tradisi Kurepada masa paskah?”. Landasan konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep komunikasi, konsep kebudayaan, konsep tradisi, konsep persepsi, konsep remaja, dan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi kasus dan jenis penelitian adalaha deskriptif kualitatif. Satuan kajiannya adalah 7 (Tujuh) orang informan yang terdiri dari tua adat, sekertaris DPP, guru agama, dan remaja desa Kote Noemuti yang memiliki informasi mengenai tradisi Kure.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, remaja desa Kote Noemuti mempersepsikan tradisiKuresebagai suatu Ceremony atau upacara adat dan kebiasaan dalammengunjungi semua rumah adat untuk berdoa bersama kepada Tuhan, leluhur, dan keluarga. Meskipun tradisi ini merupakan peninggalan secara turun temurun dan merupakan tradisi yang unik dan memiliki ciri khas sendiri, namun tradisi ini juga masih kurang partisipasi aktif dari kaum remaja. Secara umum Kureberkaitan dengan formulasi doa yakni doa-doa Bapa Kami, Salam Maria, Aku Percaya, Kemuliaan, dan doa spontan dalam bahasa Dawan dan bahasa Indonesia. Persembahan bagi peserta Kure yakni berupa tebu, ketimun,jeruk, ut (sagu timor), dan sirih pinang sebagai simbol ucapan terima kasih. Persyaratan bagi pesertaKureyakni para peserta Kure wajib mengunjugi semua rumah adat untuk berdoa dan wajib menggunakan tais(kain adat Timor). Waktu kegiatan Kureyakni Kure selalu dilaksanakan setiaptahunnya dalam masa Paskah pada hari Rabu, Kamis, Jumat, dan Minggu. Tempat kegiatan Kure yakni di dalam rumah adat (Ume Mnasi Ume Uis Neno) dan puncaknya digereja, setelah melaksanakan misa pada hari Minggu masyarakat akan melakukan tarian dengan menari tebe dan bonet bersama di pelataran gereja. Penulis menyimpulkan bahwaKuresebagai suatu kebiasaan danupacara adat dalam mengunjungi semua rumah adat untuk berdoa bersama kepada Tuhan, leluhur, dan keluarga.Kure juga sebagai suatu simbol persatuan hubungan antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan leluhur atau nenek moyang terdahuluyang telah meninggal. Saran yang dapat penulis berikan kepada remaja desa Kote Noemuti,agar selalu mengikuti tradisi Kure dengan baik dan lebih aktif lagi serta tradisi Kureini harus dapat dikembangkan dan dilestarikan agar dapat dikenal oleh banyak orang.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography
G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: Florentina B. Wenggu
Date Deposited: 29 Jul 2020 05:31
Last Modified: 29 Jul 2020 05:31
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/2866

Actions (login required)

View Item View Item