Kekayaan Sebagai Jaminan Hidup Adalah Satu Kesia-Siaan Menurut Mazmur 49

RESI, Adi Kristian (2020) Kekayaan Sebagai Jaminan Hidup Adalah Satu Kesia-Siaan Menurut Mazmur 49. Diploma thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.

[img] Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (178kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (122kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (219kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (176kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (127kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (99kB)

Abstract

Dalam mazmur 8, eksistensi manusia dirumuskan sebagai sebuah pertanyaan metafisis yang tidak bisa ditemukan jawaban definitifnya. Dengan berpangkal pada pertanyaan kunci yakni “siapakah manusia?”, pemazmur menempatkan Allah sebagai satu-satunya kebaikaan tertinggi yang oleh-Nya, manusia yang fana dan terbatas diangkat ke tingkat yang lebih tinggi (Bdk. Mzm. 8). Spektrum berpikir ini, secara khas mengakar pada kebenaran teologis-biblis kristiani yang meyakini bahwa manusia adalah citra Allah. Dalam poros kebenaran ini, terkandung juga sebuah prinsip kebenaran lain yakni kebahagiaan itu hanya milik Allah, yang kemudian diberikan kepada manusia melalui misteri penciptaan. Kebahagian pada tahapan ini boleh dikatakan sebagai kebahagiaan yang langsung diterima oleh manusia, tanpa usaha dari manusia. Hal eksistensial yang kemudian dicari dan dipertanggungjawabkan oleh manusia setelah diciptakan adalah masih seputar kebahagiaan di dalam Allah. Hal ini dikarenakan kerinduan akan Allah sudah terukir dalam hati manusia karena manusia diciptakan oleh Allah dan untuk Allah. Allah tidak henti-hentinya menarik manusia kepada diri-Nya. Hanya dalam Allah manusia dapat menemukan kebenaran dan kebahagiaan yang dicarinya terus-menerus.1 Untuk maksud ini, manusia dengan kecakapan akal, hati nurani dan kebebasan, kembali dituntutuntuk menemukan kebahagiaan yang dikehendaki Allah. Tuhan dalam kehendak bebas-Nya telah menjanjikan rahmat dan keamanan bagi setiap orang untuk memperolehnya namun dengan syarat setiap orang harus berada dalam hukum-Nya yakni berada dalam kehendak-Nya atau penyertaan-Nya.2 Dalam konteks ini, kebahagiaan menuntut usaha dari manusia dan kebahagiaan mendapat maknanya ketika manusia hidup sesuai tata cara dan pikiran Allah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Kom Sela Mikado
Date Deposited: 15 Oct 2020 04:50
Last Modified: 15 Oct 2020 04:50
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/3492

Actions (login required)

View Item View Item