Makna Sosial-Religius Mot Menurut Kearifan Lokal Masyarakat Suku Buna’ Di Desa Fulur, Kabupaten Belu

BAU, Yuventus Elson (2020) Makna Sosial-Religius Mot Menurut Kearifan Lokal Masyarakat Suku Buna’ Di Desa Fulur, Kabupaten Belu. Diploma thesis, Unika Widya Mandira.

[img] Text
abstraksi.pdf

Download (178kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (169kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (249kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (218kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (168kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (165kB)

Abstract

Mot merupakan susunan batu dengan diameter 20-50 m, yang digunakan sebagai ruang bersama antar suku untuk melakukan musyawarah. Mot diyakini sebagai tempat paling sakral menurut kepercayaan asli Suku Buna’. Mot ini dibagi atas dua berdasarkan dimensi sakral dan profan dari kehidupan masyarakat suku Buna’ yaitu: Mot Mone dan Mot Pana. Mot Mone berfungsi sebagai tempat urusan penyelesaian perkara, sedangkan Mot Pana berfungsi sebagai tempat urusan mohon berkat. Jadi seluruh segi kehidupan masyarakat Suku Buna’ dipusatkan di Mot lalu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Mot dalam kebudayaan masyarakat Suku Buna’ dihayati sebagai kearifan lokal. Hal ini secara nyata terungkap dalam kesadaran masyarakat Suku Buna’ yang percaya bahwa Mot adalah warisan budaya yang mesti dipertahankan. Bukan tanpa alasan, masyarakat Suku Buna’ senatiasa mempertahankan Mot sebagai tempat sentral dan sakral, sebab dalam pandangan masyarakat Suku Buna’, Mot memiliki penetrasi esensial di dalam peradaban masyarakat Suku Buna’. Mot merupakan tempat suci yang digunakan masyarakat Suku Buna’ yang mana menjadi simbol dari kehadiran dan tempat menyembah Hot Esen, Mugen Bei Mil dan Pan Muk Gomo (Tuhan) yang diimani sebagai hakikat abadi yang berkuasa atas alam serta berpartispasi dalam penyelenggara hidup manusia. Mot sebagai tanda dan sarana Yang Sakral dalam melaksanakan karya penyelamatan- xiii Nya kepada manusia. Mot berperan untuk membawa manusia Buna’ semakin berkenan dan setia kepada Yang Sakral. Mot sebagai tempat dilaksanakan upacara dan ritus adat dapat pula mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat diantaranya adalah dapat meningkatkan rasa kebersamaan, solidaritas yang tinggi, rasa kekeluargaan dan gotong royong karena di dalam setiap upacara dan ritus-ritus itu membutuhkan suatu kerja sama yang baik antar warga masyarakat yang sebagai pendukungnya. Mot menjadi locus yang dipercayai sebagai tempat yang dapat menuntaskan persoalan-persoalan yang terjadi antara sesama manusia. Wadah yang dapat meminimalisir ego strata sosial dalam kehidupan bersama. Tempat dimana semua orang dilihat sama tanpa ada perbedaan seperti strata sosial dan lain-lain. ‘Mot’ merupakan ‘kiblat’ dari seluruh tatanan kehidupan Suku Buna’. Upacara adat agama asli itu berkesan karena dilaksanakan sesuai dengan warisan adat istiadat, dan diarahkan juga kepada Tuhan, kepada jiwa-jiwa, dan kepada roh-roh. Mot dipahami sebagai sarana untuk sampai kepada yang transenden. Artinya bahwa melalui Mot masyarakat Suku Buna’ mampu merasakan kehadiran ‘Tuhan’ yang dipandang sebagai penguasa alam semesta dan pemberi kehidupan. Maka sederhananya Mot menjadi penghubung antara manusia dan Tuhan, antara manusia dengan jiwa-jiwa dan antara manusia dengan roh-roh. Moralitas masyarakat adat Suku Buna’ di Desa Fulur adalah moralitas berbasis ‘Mot’. Maksudnya, Mot menjadi sekolah moral bagi xiv masyarakat Suku Buna’ karena baik pendidikan moral yang terarah kepada individu maupun masyarakat Buna’ seluruhnya, dapat diperoleh atau ditimbah dari Mot. Dengan kata lain, Mot adalah tempat yang memberi takaran moral bagi semua anggota komunitas masyarakat Suku Buna, sehingga norma-norma yang dianut tersebut harus dipatuhi dalam interaksi sosial mereka setiap hari. Mot sebagai jawaban atas segala persoalan masyarakat Suku Buna’, baik persoalan yang berkaitan dengan Yang Sakral maupun persoalan yang berkaitan dengan manusia. Melalui korban persembahan masyarakat Suku Buna’ membaharui diri, memohon pengampunan atas segala dosa-dosa, sekaligus memohon rahmat dan perlingdungan dari Yang Mahatinggi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: S.Kom Sela Mikado
Date Deposited: 06 Nov 2020 05:41
Last Modified: 06 Nov 2020 05:41
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/3674

Actions (login required)

View Item View Item