BILI, Remigius Nai (2020) Peran Konsep Diri Bagi Pembentukan Pangilan Calon Imam. Undergraduate thesis, Unika Widya Mandira.
Text
ABSTRAKSI .pdf Download (222kB) |
|
Text
BAB I .pdf Download (49kB) |
|
Text
BAB II .pdf Restricted to Repository staff only Download (83kB) |
|
Text
BAB III .pdf Restricted to Repository staff only Download (136kB) |
|
Text
BAB IV .pdf Restricted to Repository staff only Download (109kB) |
|
Text
BAB V .pdf Download (55kB) |
Abstract
Konsep diri (self concept) merupakan seluruh pandangan individu tentang dimensi fisik,psikis, motivasi, dan kepandaian, serta kegagalan atau kelemahanya. Konsep diri seseorang akan diupayakan mencapai keinginan yang optimal serta mengorganisasikan pengalaman yang diperoleh seseorang atau dapat disebut pula sebagai suatu pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya, yang bersifat psikis maupun social. Konsep diri seseorang lahir dari interpretasinya atas pengalaman hidupnya maupun berdasarkan pandangan atau penilaian lingkungan sosialnya. Konsp diri mulai terbentuk saat seseorang mulai menyadari kehadirannya dalam suatu lingkungan sosial. Calon Imam merupakan suatu rahmat panggilan Allah yang Ia amanatkan kepada orangorang yang berkean dihadapan-Nya. Panggilan calon imam ialah suatu proses dimana seorang pemuda dipanggil oleh Tuhan sendiri untuk mengikuti apa yang di kehendaki-Nya. Secara garis besar, panggilan calon imam pada umumnya ialah suatu dorongan yang bersumber dari Tuhan sendiri dengan maksud agar manusia turut ambil bagian dalam karya penyelematan-Nya di dunia. Panggilan calon imam selalu bersifat rohani spiritual sebab pada intinya akan tertuju pada panggilan untuk hidup suci. Yang dipanggil untuk menjalani hidup sebagai seorang calon imam ialah seorang pemuda yang masuk dalam komunitas seminari untuk mengalami pertumbuhan dan kedewasaan pribadi dalam proses pendidikan. Secara perlahan tahap demi tahap ia mengubah dirinya dan memiliki gambaran imam yang ideal serta menjadiakn Kristus Sang Imam Agung sebagai teladannya. Konsep diri bagi seorang calon imam memiliki kedudukan yang begitu urgen. Masa formasi sebagai calon imam merupakan masa pembentukkan yang menentukan keberhasilan sorang calom imam di medan pastoral kelak. Dengan demikian, konsep diri pertama-tama bertujuan untuk penemuan jati diri seorang calon imam. Penemuan jati diri begitu penting karena seorang imam haruslah tampil sebagai dirinya sendiri tampa harus menjadikan orang lain sebagai ukuran untuk karya pastoralnya. Penemuan jati diri membentuk seseorang dalam ketahanan berpastoral. Ia yang matang akan lebih bebas melayani umat sesuai kemampuan dirinya. Kedua, sebagai jalan peneguhan motivasi. Menjalani panggilan sebagai seorang calon imam dan imam merupakan proses yang baru usai tatkala kematian menjemput. Dalam proses perjalanan itu kesetiaan menjadi kunci utama keteguhan sorang calon imam. Pemahaman akan konsep diri yang benar membantu sorang calon imam dan imam lebih memaknai panggilan sucinya. Sebagai seorang calon imam kita sungguh mengenali segala kekurangan dan kelemahan kita, dan dalam keadaan kita yang demikian kita begitu istimewa di hadapan Allah karena Ia tetap berkenan memilih kita menjadi rekan kerja-Nya. Ketiga, sebagai bentuk penyadaran akan status sosial sebagai seorang calon imam. Konsep diri yang tepat dari seorang calon imam, dapat membantu seorang calon imam tampil dalam lingkungan sosial. Dalam relasi sosial seorang calon imam akan memiliki pembawaan diri yang tepat sebagai seorang calon imam.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology B Philosophy. Psychology. Religion > BV Practical Theology > BV1460 Religious Education |
Depositing User: | S.Kom Sela Mikado |
Date Deposited: | 26 Oct 2021 03:52 |
Last Modified: | 26 Oct 2021 03:52 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/4499 |
Actions (login required)
View Item |