SAWI, RAYMUNDUS (2020) Tuhan Adalah Sumber Kerukunan Dan Kedamaian (Analisis Biblis Teologis Atas Teks Mazmur 133). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira.
Text
ABSTRAK.pdf Download (510kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (440kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (542kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (643kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (352kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (442kB) |
Abstract
Sejak awal mula penciptaan, manusia selalu menginginkan suatu pola hidup yang rukun dan damai. Akan tetapi, kerukunan dan kedamaian itu hilang dan putus karena manusia jatuh ke dalam dosa. Kitab Suci sebagai jiwa teologi memberi kesaksian bahwa dosa dan kejahatan yang dibuat oleh manusia telah masuk ke dalam sejarah manusia itu sendiri. Dalam kisah penciptaan (Kej 1:1-2:4a) dikisahkan bahwa setelah TUHAN menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya, Ia melihat bahwa segala yang diciptakan-Nya itu sungguh baik. Manusia yang diciptakan-Nya adalah mahkota dari ciptaan yang diberi kuasa oleh TUHAN untuk menjaga, melindungi ciptaan, dan memiliki keturunan. Manusia diberi kepercayaan oleh TUHAN untuk tinggal di taman Eden atau Firdaus yang melambangkan keharmonisan, kerukunanan, dan kedamaian. Akan tetapi, kebebasan dan tanggung jawab yang diberikan TUHAN kepada manusia pertama (Adam dan Hawa) disalahgunakan. Mereka ingin bersaing dan melebihi Sang Pencipta. Larangan dan perintah yang diberikan TUHAN diabaikan. Mereka tidak lagi menggunakan kebebasan untuk memuji dan meluhurkan Allah melainkan demi kepuasan diri sendiri. Akibat jatuhnya manusia ke dalam dosa, pola kehidupan manusia mulai berubah. TUHAN dan manusia menjadi sangat berjauhan. Bahkan manusia tidak dapat menemukan jalan untuk kembali. Kehidupan manusia yang dulunya harmonis, rukun, dan damai,kini berubah menjadi manusia yang hanya mementingkan diri sendiri. Kekacauan pun mulai terjadi. Berawal dari pembunuhan antara sesama saudara (Kain dan Habel) sampai dengan adanya pemusnahan manusia oleh Allah melalui peristiwa air bah. Akan tetapi, kasih TUHAN tak pernah pudar. Dengan penuh belas kasih, Ia mengadakan perjanjian dengan menempatkan busur di atas awan sebagai tanda keharmonisan, kerukunan dan kedamaian. Maka, kerukunan dan kedamaian adalah berkat dari TUHAN. TUHAN adalah sumber kerukunan dan kedamaian. Mazmur 133 adalah sebuah Mazmur Kebijaksanaan yang mengajak sesama manusia untuk hidup dalam kerukunan dan kedamian. Kerukunan dan kedamaian tidaklah berasal dari manusia melainkan dari TUHAN sendiri. Pemazmur menggambarkan kerukunan dan kedamaian itu dengan dua analogi. Pertama, berkat Tuhan yang mengalir seperti minyak (Mzm 133:2). Minyak yang dimaksud di sini adalah the precious oiltment, yaitu minyak urapan yang kudus. Minyak yang dituangkan di atas kepala Harun (Im. 8:12), yang kemudian mengalir ke janggut dan leher jubahnya. Pengurapan menjadi berkat pertama yang kita terima dari kerukunan. Pengurapan sangat dibutuhkan di dalam pelayanan manusia terhadap Tuhan. Pengurapan memberikan kepada kita: Kuasa (kepala). Kuasa untuk memimpin dan untuk menaklukan si jahat. Kehormatan, Sukacita dan Kekuatan (janggut). Tidak disepelekan tetapi dihormati, dan berlimpah-limpah dalam sukacita dalam semua kondisi (Baik/tidak baik), dan tetap kuat dalam menghadapi semua persoalan. Rahmat kerukunan dan kedamaian yang dicurahkan oleh TUHAN membawa orang sampai pada kekudusan (jubah). Kekudusan inilah yang melayakkan manusia untuk dapat terus terhubung dengan Tuhan dan melayani Dia tanpa hambatan. Pengurapan sangatlah penting. Tidak boleh dianggap sepele. Tanpa pengurapan, segala hal yang dilakukan oleh pribadi manusia akan menjadi sia-sia.Jadi setiap orang yang mencintai kerukunan pada hakikatnya adalah seorang yang mewakili Allah dalam dunia dan ia patut mendapat kehormatan sebagai pembawa damai untuk menjalankan peran dan kuasanya. Analogi yang kedua, kerukunan dan kedamaian digambarkan seperti embun yang menyegarkan, mengendap di gunung Hermon dan turun ke gunung Sion. Pemahaman utama ialah, embun mengungkapkan kesegaran ilahi: Karunia Allah, yaitu kehidupan dan buah-buahnya (Mzm. 110:3), tetapi pengaitan gunung Hermon (di Kerajaan Utara) dengan Sion (di Kerajaan Selatan) memberi petunjuk bahwa Allah memberikan karunia-Nya kepada umat-Nya apabila mereka berada dalam persekutuan. Turunnya embun Hermon ke atas Sion merupakan mujizat, dan persekutuan adalah mujizat anugerah Ilahi (Ef. 2:11-22) yang mana berkat pribadi saling dibagikan untuk keberuntungan bersama. Kesegaran Ilahi datangnya dari tempat yang tinggi. Untuk membangun hubungan kebersamaan yang rukun, sangatlah penting untuk tetap menjaga hati. Pemazmur secara sadar mengajak semua orang untuk hidup rukun dan damai. Pemazmur memulai ajakannya dengan kata sungguh alangkah baik. Kata “baik” senantiasa mendatangkan kasih persaudaraan yang sejati. Pemazmur sadar bahwa Allah sungguh baik.Hal tersebut dibuktikan dengan tindakan kasih Allah yang mencurahkan berkat kehidupan kepada semua orang. Kata “kasih” selalu digambarkan dalam pengertian dari TUHAN kepada dan tidak pernah sebaliknya. Dalam kitab Mazmur kata “kasih” (hesed) selalu dalam pengertian dari TUHAN kepada manusia dan tidak pernah sebaliknya. Pemazmur dengan tidak henti-hentinya mengajak sesama saudara untuk hidup dalam kerukunan dan kedamaian sehingga mendatangkan suatu kebaikan. TUHAN akan mencurahkan rahmat kasih-Nya kepada setiap orang yang mengasihi sesama saudaranya dan hidup dalam kerukunan dan kedamaian. Rahmat yang dicurahkan oleh TUHAN senantiasa seperti minyak yang baik yang mempunyai makna kesukaaan, keharuman, ketentraman, dan penyucian serta embun yang membawa kehidupan bagi umat-Nya
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) B Philosophy. Psychology. Religion > BC Logic B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology B Philosophy. Psychology. Religion > BX Christian Denominations |
Divisions: | Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat |
Depositing User: | S.Fil Lake Primus Sani |
Date Deposited: | 16 Sep 2021 05:15 |
Last Modified: | 16 Sep 2021 05:15 |
URI: | http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/4690 |
Actions (login required)
View Item |