Yesus Wajah Kerahiman Allah Yang Memerdekakan Manusia Dari Perbudakan Dosa (Refleksi Eksegetis Atas Teks Yoh 7:53-8:11)

DATEN, Marys Vincentius N Kopong (2020) Yesus Wajah Kerahiman Allah Yang Memerdekakan Manusia Dari Perbudakan Dosa (Refleksi Eksegetis Atas Teks Yoh 7:53-8:11). Undergraduate thesis, Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

[img] Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (201kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (544kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (84kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (204kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (63kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (43kB)

Abstract

Cinta kasih Allah kepada manusia merupakan sesuatu yang mendasar dalam kehidupan manusia karena hal itu membawa manusia sampai pada pertanyaan penting tentang siapakah Allah dan siapakah manusia di hadapan Allah. Kejatuhan manusia dalam dosa seperti yang dikisahkan dalam Kitab Kejadian menunjukkan dengan jelas sisi lemah manusia dalam menanggapi tawaran kasih Allah itu. Manusia kerapkali menyalaharahkan cinta kasih Allah itu dengan hidup di dalam dosa dan akhirnya berada jauh dari pengenalan akan kehendak Allah. Sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa, maka pintu gerbang dunia terbuka bagi masuknya dosa. Kejatuhan manusia dalam dosa ini tidak membuat Allah menutup pintu pendamaian. Allah memberi kesempatan sehingga pertobatan sangat mungkin dilakukan. Allah tidak membiarkan manusia yang telah diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya terus berada di bawah kuasa dosa dan akhirnya harus menerima hukuman atas dosa yang adalah maut. Oleh karena rahmat ilahi itu, kodrat manusia yang telah dicederai oleh dosa dan pelanggaran disempurnakan kembali oleh Allah. Allah mencegah manusia dari hukuman maut dan memberikan perjanjian keselamatan yaitu pengampunan dosa yang senantiasa diwujudkan dalam sejarah kehidupan manusia. Oleh rahmat itu manusia dibantu untuk mengatasi kelemahan- kelemahannya dan diangkat menjadi anak-anak Allah agar beroleh kehidupan yang kekal. Kasih yang penuh kerahiman dari Allah itu termanifestasikan sepenuhnya di dalam diri Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah puncak pewahyuan diri dan kerahiman Allah. Seluruh hidup-Nya, tindakan dan perbuatan-Nya di dunia,pemberian diri-Nya untuk wafat di Salib dan kemudian bangkit dengan jaya adalah puncak pewahyuan kasih dan janji Allah yang telah dimulainya sepanjang sejarah. Dalam pewahyuan kerahiman Allah itu, Yesus tidak hanya mewartakan kerahiman, melainkan juga menghidupinya melalui perbuatan kerahiman-Nya. Ia senantiasa tergerak oleh kerahiman dan belas kasihan untuk menolong yang miskin dan terpinggirkan, menyembuhkan orang sakit dan mengampuni para pendosa. Tindakan Yesus untuk tidak menghukum perempuan berzinah yang dihadapkan pada-Nya menunjukkan dengan jelas kasih Allah yang menginginkan manusia memperoleh keselamatan. Ia dihadapkan pada kebekuan hukum yang mengharuskan perempuan itu dihukum mati namun kasih kerahiman-Nya menganugerahkan keselamatan bagi perempuan itu. Kehadiran Yesus Kristus sebagai wujud nyata kerahiman Allah juga menunjukkan dimensi eskatologis karena semua tanggapan manusia atas kehadiran-Nya diperhitungkan sebagai kondisi keselamatan pada akhir zaman. Setiap perkataan dan tindakan-Nya, wafat dan kebangkitan-Nya, menjadi tanda eskatologis bahwa keselamatan sudah terjadi dalam sejarah manusia dan masih terus berlangsung hingga mencapai kepenuhannya pada akhir zaman. Perempuan berzinah yang dikisahkan dalam perikop ini diberikan perintah untuk “pergi dan jangan berbuat dosa lagi”. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus telah menyelamatkan hidupnya saat itu dan menawarkannya hidup yang kekal (bdk Yoh 8:36). Dengan menyuruh perempuan itu untuk tidak berbuat dosa lagi, Yesus telah menunjukkan padanya cara untuk memahami kehidupan kekal bersama Bapa melalui kepatuhan dan iman. Yesus mengangkatnya sebagai anak Allah yang merdeka dan dipanggil untuk tidak lagi berada dalam perbudakan dosa

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
B Philosophy. Psychology. Religion > BR Christianity
B Philosophy. Psychology. Religion > BS The Bible
B Philosophy. Psychology. Religion > BT Doctrinal Theology
Divisions: Fakultas Filsafat > Program Studi Ilmu Filsafat
Depositing User: SH Yakobus Naben
Date Deposited: 06 Dec 2021 00:53
Last Modified: 06 Dec 2021 00:53
URI: http://repository.unwira.ac.id/id/eprint/4727

Actions (login required)

View Item View Item